AMBON (info-ambon.com)- Salah satu peserta program kebudayaan Darwin Fusion 2025 asal Ambon, Stevani Sutrahitu, menyampaikan harapan agar program pertukaran pelajar antara Ambon dan Darwin yang sempat terhenti, dapat diaktifkan kembali.
Stevani merupakan siswa SMA Xaverius Ambon sekaligus anggota kelompok musik Amboina Jukulele Kids yang tampil dalam gelaran International Conference in Darwin School pada 22 Mei 2025 di Darwin, Australia.
Ia mengatakan, banyak pelajar di Ambon yang berharap bisa mendapatkan kesempatan belajar lintas negara seperti yang pernah dilakukan dalam kerja sama pendidikan antara Ambon dan Darwin beberapa tahun lalu.
“Harapan kami dari siswa-siswi Ambon, semoga ke depan bisa ada lagi program pertukaran pelajar Ambon-Darwin yang sudah lama tidak berjalan,” ujar Stevani dalam keterangan kepada Info-Ambon.com, Sabtu (24/5/2025).
Delegasi dari Maluku yang hadir dalam Darwin Fusion 2025 terdiri dari perwakilan Ambon Sailing Community (ASC), Institut Agama Kristen Negeri Ambon, Universitas Kristen Indonesia Maluku, dan SMA Xaverius Ambon.
Selama di Australia, para peserta terlibat dalam berbagai kegiatan seperti penampilan budaya di Flobamora dan Dinah Beach, pertemuan dengan Konsulat Jenderal RI di Darwin, serta audiensi dengan Wali Kota Darwin pada 19 Mei 2025. Mereka juga mengikuti konferensi internasional yang dihadiri lima negara, yakni Jepang, China, Timor Leste, Australia, dan Indonesia.
Sebelum berangkat, rombongan delegasi sempat dilepas secara resmi oleh Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, pada 14 Mei 2025. Perjalanan menuju Darwin dilakukan pada 17 Mei lalu.
“Di setiap kesempatan tampil, kami memperkenalkan budaya Ambon lewat lagu dan tarian yang diiringi ukulele. Kami merasa sangat diterima dan mendapat banyak dukungan dari Konsulat Jenderal Indonesia di Darwin,” tambah Stevani.
Selain mengikuti konferensi dan pertunjukan budaya, para peserta juga berkesempatan mengunjungi Gedung Parlemen Northern Territory dan menyaksikan langsung jalannya sidang parlemen. Mereka bahkan sempat berdialog dengan anggota parlemen asal Kupang. (EVA)
Discussion about this post