AMBON (info-ambon.com)- Pagi masih lembut menyapa Dusun Air Manis di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, ketika para petani dari Kelompok Tani Bangkit mulai menata hasil panen mereka.
Tomat-tomat merah segar berbaris rapi di keranjang, sementara daun selada dari kebun hidroponik PAUD Sadar Lingkungan tampak hijau merekah, seolah ikut merayakan kabar bahagia: dua mitra binaan CSR PT Pertamina Patra Niaga AFT Pattimura resmi menyandang Sertifikat Prima 3 dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku.
Bagi masyarakat awam, mungkin sertifikat itu hanya selembar kertas. Namun bagi para petani kecil dan pendidik yang telah bekerja tanpa lelah demi menyediakan pangan sehat, lembar itu adalah pengakuan nyata—bahwa hasil kerja mereka tak hanya memberi makan, tapi juga menjamin keamanan dan kualitas hidup.
Kelompok Tani Bangkit bukanlah kelompok besar. Mereka adalah sekelompok warga yang berjuang menghidupkan kembali pertanian hortikultura di tengah keterbatasan lahan dan cuaca. Namun dengan pendampingan dari program CSR Pertamina, kelompok ini berhasil menerapkan praktik pertanian yang sesuai dengan standar Good Agricultural Practices. Hasilnya, produk mereka lulus uji laboratorium dan terbukti bebas dari residu pestisida serta mikroba berbahaya.
Tak jauh berbeda, PAUD Sadar Lingkungan menanam harapan dalam bentuk yang sedikit berbeda. Melalui kebun hidroponik yang menjadi bagian dari kegiatan belajar mengajar, para guru tak hanya mengenalkan anak-anak pada dunia pertanian sejak dini, tetapi juga ikut menghasilkan sayuran yang layak jual dan—kini—telah bersertifikat aman konsumsi.
Sertifikat Prima 3 diserahkan secara langsung oleh Kelik Budiana, Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan dari Badan Pangan Nasional, dalam sebuah acara sederhana namun sarat makna di kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku. “Produk yang telah bersertifikasi Prima 3 artinya adalah produk yang aman untuk dikonsumsi,” tegas Raisin Sangadji, Kepala Seksi Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan kepada info-ambon.com di Ambon, Sabtu (21/6/2025).
Di tempat yang sama, Faradilla Attamimi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, tak menyembunyikan rasa bangganya.
“Kelompok binaan dari AFT Pattimura ini mampu menjadi champion baru yang mendukung ketersediaan pangan di pasar,” ujarnya.
Di balik pencapaian ini, ada semangat besar dari tim Pertamina AFT Pattimura. Bagi Febri Nur Faizin, selaku AFT Manager, hasil ini bukan sekadar keberhasilan perusahaan, tetapi wujud nyata kontribusi sosial.
“Kami berharap program CSR kami tidak hanya membantu ekonomi masyarakat, tetapi juga menciptakan dampak yang berkelanjutan. Ini adalah komitmen kami terhadap ketahanan pangan,” ungkapnya.
Kisah Kelompok Tani Bangkit dan PAUD Sadar Lingkungan menjadi bukti bahwa ketahanan pangan nasional bukan hanya tentang kebijakan besar atau teknologi tinggi. Ia juga tentang tangan-tangan warga yang tak pernah lelah menanam dan merawat, serta tentang kolaborasi yang menyuburkan harapan.
Dengan sertifikat di tangan dan semangat di dada, dua mitra binaan ini kini menatap masa depan dengan lebih percaya diri—masa depan di mana pangan lokal yang sehat dan aman bisa menjadi kebanggaan bersama. (EVA DOLHALEWAN)
Discussion about this post