AMBON (info-ambon.com)-Berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Ambon, maka terjadi deflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 105,56 pada Maret 2020 menjadi 105,44 pada April2020.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Maluku, Jessica Pupella menyampaikan, inflasi Tahun Kalender Kota Ambon tercatat sebesar 0,02 persen, dan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 1,59 persen.
“Dari 90 Kota IHK, ranking IHK Kota Ambon berada pada posisi ke-14, sedangkan Kota Tual pada posisi ke-31. Inflasi Kota Ambon berada pada ranking ke-52,’’katanya dalam rilis tertulis yang di terima Info-ambon.com, Senin (4/5/2020).
Dijelaskan, 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada April 2020 diantaranya adalah : angkutan udara (-0,63 persen), biaya pulsa ponsel (-0,19 persen), kacang panjang (-0,02 persen), daun singkong (-0,02 persen), ikan layang (-0,02 persen), bawang putih(-0,02 persen), ikan selar(-0,02 persen), sawi hijau (-0,02 persen), bawang merah (-0,01 persen), lemon (-0,01 persen).
Sementara itu, 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon adalah cabai rawit (0,42 persen), ikan cakalang (0,06 persen), mangga (0,06 persen), cakalang diawetkan (0,05 persen), emas perhiasan (0,04 persen), gula pasir(0,03 persen), kentang (0,03 persen), cabai merah (0,03 persen), anggur (0,02 persen), dan kangkung (0,02 persen). Untuk angkutan udara (-0,07 persen), ikan kakap merah (-0,03 persen), ikan kakap putih (-0,02 persen), ikan baronang(-0,01 persen), bawang merah (-0,01 persen), ikan lolosi (-0,005 persen), dan susu bubuk untuk bayi (-0,003 persen).
Dikatakan, deflasi yang terjadi di Kota Ambon pada April 2020 disumbangkan 3 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, diantaranya tertinggi masih tetap disumbangkan oleh kelompok transportasi sebesar 4,51persen; diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,49 persen;serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,10persen; diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,56 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 0,03 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya,serta kelompok pendidikan cenderung stabil pada April 2020.(EVA)
Discussion about this post