AMBON (info-ambon.com)– Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Ambon, Benny Selanno menyampaikan, tahun 2019 Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan melakukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Penerimaan tersebut direncanakan dilakukan pada bulan September dan Bulan Oktober 2019 mendatang.
“Jadi sesuai penjelasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada saat pembukaan Apeksi di Semarang, menyatakan akan ada penerimaan pegawai untuk tahun 2019, tentunya formasi yang nanti di berikan itu perbandingan 70 persen, dan 30 persen. 70 persen untuk Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K), dan 30 persen untuk umum,’’ jelasnya.
Salah satu tujuan dari pengangakatan P3K itu di prioritaskan, sebab Pemkot tidak mungkin pemkot mengambil dari luar, itu akan bermasalah dengan honorer, nah itu akan sikapi, terutama honorer kita saat ini sebanyak 532 orang yang hingga saat ini belum selesai, tentunya kita akan pakai persyaratatan-persyaratan normatif yang memang di perlukan saat proses pengangkatan.’’katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019).
Dikatakan, tetapi proses pengangkatan penerimaan itu tidak suatu waktu, tetapi proses pengangkatan itu akan dimulai dengan pengangkatan pegawai P3K, yaitu pada bulan September atau pertengahan bulan Agustus-September, sedangkan pengumuman 30 persen formasi murni itu perkirakan pada bulan Oktober.
“Jadi untuk semua pencari kerja diharapakan mengikuti informasi-informasi resmi yang di keluarkan Menpan-RB diteruskan oleh Pemerintah daerah, baik itu Pemerintah Provinsi maupun Pemkot Ambon untuk selanjutnya di tindak lanjuti,’’ujar Selanno.
Dijelaskan, pihaknya sudah usulkan jumlah formasi ke Pemerintah pusat, dan sementara di kaji, untuk paling tidak 200 atau 300 CPNS bisa di terima, namun akan kembali bagikan lagi 70 persen untuk P3K dan 30 persen untuk formasi murni.
“Tentunya formasi murni yang sangat butuhkan itu, Teknik Sipil, Sarjana Hukum, Akutansi, Dokter, para medis lainnya yang berkaitan dengan tugas-tugas di lapangan terutama yang bersentuhan lansung, salah satu yang sementara di upayakan adalah tenaga perpustaakaan, ini di khususkan lebih fokus mereka yang berpendidikan perpustakaan, karena kita di Kota Ambon tidak ada itu, sementara perpustakaan kita di Kota Ambon masuk dalam perpustakaan unggulan, jadi harus bisa memahami betul terkait dengan perpustakaan maka akan di prioritaskan,’’lanjut dia.
Diakui, pada tahun 2018 lalu, ada beberapa formasi yang kita butuhkan, namun tidak ada masyarakat yang mendaftar, itu kebutuhan kita yang mendesak, tetapi tahun ini kita mau rugi lagi. Tetapi kita harus minta, seperti yang kita mintakan itu fisioterapi ada formasi tetapi tidak ada yang mendaftar, itu kita butuhkan di semua puskesmas, tetapi justru sekolah itu tidak ada di Maluku, orang dari luar Maluku tidak mungkin daftar ke Maluku, sehingga formasi itu dinyatakan hangus.
“Penerimaan kali ini kita akan perhatikan betul, kalaupun itu mendesak bagi Pemkot, mungkin itu nanti kita akan kerjasama dengan universitas yang mengeluarkan sarjana tersebut, atau misalnya terima guru agama islam, namun sedikit yang mendaftar, sebenarnya produk kita banyak dari Universitas Pattimura (Unpatti) bersalahan dengan kebutuhan kita, sepertidari UKIM, UNIDAR dan IAIN,’’akuinya.
Untuk itu, BK-SDM Kota Ambon menghimbau kepada para pencari kerja, agar tidak percaya dengan informasi yang beredar di media social.
“Untuk pencari kerja, banyak informasi tentang penerimaan CPNS terutama penyelesaian P3K dengan jumlah uang tertentu, oleh karena itu, para pencara kerja diharapkan untuk mengecek informasi yang dikeluarkan oleh Pemkot Ambon, hanya melalui website Pemkot Ambon atau pengumuman resmi dari BK-SDM Ambon,’’tutup Selanno.(EVA)
Discussion about this post