Apa
saja Barang Kena Cukai? Bagi pelaku usaha yang tergolong sebagai Pengusaha Kena Cukai perlu memahami apa saja barang yang termasuk dalam kelompok Barang Kena Cukai. Merujuk pasal 2 ayat (1) UU No. 39/2007, pada dasarnya cukai dikenakan pada barang-barang tertentu yang memiliki sifat atau karakteristik adalah Konsumsinya perlu dikendalikan,peredarannya perlu diawasi, pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup, Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan di masyarakat.
Tentang Cukai Rokok Cukai Rokok adalah cukai yang dikenakan atas barang kena cukai berupa hasil tembakau yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris dan hasil pengolahan tembakau lainnya UU No. 39 Tahun 2007.
Kenaikan cukai rokok merupakan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi rokok di masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Kenaikan cukai rokok juga dapat membantu program pembangunan nasional melalui penerimaan negara.
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia. Tingginya angka perokok memberikan dampak negatif pada kesehatan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Kebijakan cukai rokok telah lama digunakan untuk mengendalikan konsumsi rokok serta meningkatkan pendapatan negara. Namun, tantangan besar masih ada, seperti prevalensi perokok muda yang tinggi dan ancaman rokok ilegal.
Pentingnya Mendorong Pemerintah Untuk Menaikkan Cukai Rokok dalam upaya sebagai berikut, Pengendalian Konsumsi Rokok dan Dampak Kesehatan. Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia, yang membawa dampak kesehatan serius bagi masyarakat. Penyakit akibat merokok, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan, menjadi penyebab utama kematian dini di Indonesia.
Kenaikan cukai sebagai alat pengendalian
Deddy A.Hursepuny, S.KM
Mahasiswa S2 ADINKES
Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia Maju (30 Desember 2024) Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi konsumsi rokok adalah dengan meningkatkan harga rokok melalui cukai. Ketika harga rokok naik, konsumen—terutama kalangan muda dan berpenghasilan rendah—cenderung mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Ini dapat mengurangi prevalensi perokok di Indonesia dan menurunkan tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit terkait tembakau.
Perlindungan generasi muda
Deddy A.Hursepuny, S.KM
Mahasiswa S2 ADINKES
Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia Maju (30 Desember 2024) Kenaikan cukai juga melindungi generasi muda, yang sering kali menjadi target utama pemasaran rokok. Harga rokok yang lebih tinggi menjadikannya kurang terjangkau bagi anak muda, sehingga mengurangi kemungkinan mereka menjadi perokok.
Manfaat Ekonomi bagi Negara
Cukai rokok memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. Pendapatan yang diperoleh dari cukai rokok dapat digunakan untuk berbagai program pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendapatan Negara untuk Program Kesehatan
Dengan meningkatnya cukai, pendapatan yang diperoleh pemerintah dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur layanan kesehatan, mengurangi biaya pengobatan untuk penyakit terkait rokok, serta membiayai kampanye pencegahan dan pengendalian merokok. Pendapatan ini juga bisa digunakan untuk program-program lain yang mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Pengurangan Biaya Kesehatan Nasional
Konsumsi rokok berhubungan langsung dengan peningkatan angka penyakit tidak menular yang menambah beban biaya kesehatan negara. Dengan mengurangi jumlah perokok, cukai rokok berpotensi mengurangi pengeluaran negara dalam penanganan penyakit akibat rokok Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Bahaya Rokok Peningkatan cukai rokok bukan hanya sekadar soal harga. Ini juga merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk mendidik masyarakat tentang bahaya merokok dan mengubah norma sosial terkait konsumsi tembakau.
Kampanye Edukasi
Bersama dengan kenaikan cukai, pemerintah bisa mengalokasikan dana untuk kampanye edukasi yang menginformasikan masyarakat mengenai bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok. Kampanye ini dapat dilaksanakan melalui berbagai saluran komunikasi seperti televisi, media sosial, dan pendidikan di sekolah-sekolah.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Kenaikan cukai diikuti dengan kampanye bisa memperkuat kesadaran kolektif tentang bahaya rokok. Ini akan mempengaruhi persepsi sosial terhadap perokok dan merokok, menjadikannya kurang diterima di masyarakat.
Mengurangi Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Cukai rokok juga berperan dalam mengurangi ketimpangan sosial yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok. Merokok umumnya lebih sering dilakukan oleh kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, yang lebih rentan terhadap dampak buruk rokok karena keterbatasan akses ke layanan kesehatan.
Kenaikan cukai rokok membantu menurunkan jumlah perokok di kalangan kelompok ini, yang pada akhirnya akan mengurangi biaya perawatan kesehatan terkait merokok yang ditanggung oleh negara.
Mengurangi Beban Sosial: Penyuluhan dan Pendampingan bagi Perokok Pemerintah dapat menggunakan sebagian pendapatan dari cukai untuk menyediakan layanan berhenti merokok, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses.
Mengatasi Peredaran Rokok Ilegal
Kenaikan cukai rokok yang signifikan juga memerlukan langkah-langkah tegas dalam mengatasi peredaran rokok ilegal yang merugikan pendapatan negara dan menghambat tujuan kesehatan.
Pengawasan yang Ketat Peningkatan cukai harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat terhadap rokok ilegal, yang seringkali menghindari bea cukai dan dijual dengan harga lebih murah. Pemerintah harus mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk melacak dan mengawasi peredaran rokok ilegal.
Strategi manfaat Cukai Rokok
1. Mengurangi Konsumsi Rokok
Hubungan Harga dan Konsumsi: Kenaikan cukai akan menaikkan harga rokok, yang terbukti secara global dapat mengurangi konsumsi rokok, terutama di kalangan remaja dan kelompok berpenghasilan rendah.
Efek pada Perokok Baru Harga yang tinggi dapat mencegah anak muda mencoba merokok, sehingga menekan jumlah perokok baru.
2. Menurunkan Prevalensi Penyakit Terkait RokokPenyakit Akibat Rokok Merokok adalah penyebab utama penyakit serius seperti kanker paru-paru, penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Pencegahan Penyakit Dengan menurunkan jumlah perokok, prevalensi penyakit ini juga akan berkurang, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Menurunkan Angka Kematian
Faktor Risiko Utama Rokok menyumbang 8 juta kematian setiap tahun secara global, baik melalui konsumsi langsung maupun paparan asap rokok.
Manfaat Langsung Penurunan konsumsi rokok dapat secara signifikan mengurangi angka kematian yang dapat dicegah.
4. Melindungi Non-Perokok
Efek Perokok Pasif Paparan asap rokok berbahaya bagi non-perokok, terutama anak-anak dan wanita hamil. Kenaikan cukai dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dengan mengurangi jumlah perokok aktif.
Pengurangan Beban Kesehatan: Dengan menurunkan konsumsi, risiko penyakit akibat paparan asap rokok juga menurun.
5. Menurunkan Beban Biaya Kesehatan
Penghematan Biaya Pengobatan Penyakit akibat merokok memakan biaya besar pada sistem kesehatan, baik secara langsung (pengobatan) maupun tidak langsung (kehilangan produktivitas).
Efisiensi Anggaran Kesehatan Dengan menurunnya prevalensi penyakit terkait rokok, anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk pengobatan dapat digunakan untuk program kesehatan lainnya.
Kesimpulan Kenaikan cukai rokok bukan hanya kebijakan fiskal, tetapi juga merupakan strategi kesehatan masyarakat yang kuat untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup. Mendorong kenaikan cukai rokok oleh pemerintah sangat penting, terutama dalam konteks kesehatan masyarakat, ekonomi, dan pembangunan sosial. (Penulis,Deddy Huserpuny,S.KM.Mahasiswa Pasca Sarjana.Universitas Indonesia Maju Jakarta.30 Desember 2024)
Discussion about this post