AMBON (info-ambon.com)-Insentif Nakes Tertunggak, DPRD Maluku Welem Kurnala menyoroti keterlambatan pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang telah menunggak selama empat bulan.
Ia menilai penyebab utama keterlambatan bukan terletak pada BPJS Kesehatan, melainkan pada buruknya kinerja tenaga operator rumah sakit.
“Sudah berulang kali kami turun langsung bersama Dinas Kesehatan untuk membedah persoalan ini. Hasilnya, keterlambatan insentif dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) lebih disebabkan oleh keterlambatan pelaporan dan dokumen yang tidak lengkap dari operator,” kata Kurnala di Ambon, Kamis, (12/6/2025).
Politikus Partai Perindo itu meminta Kepala Dinas Kesehatan Maluku segera mengevaluasi, bahkan mengganti tenaga operator yang dinilai tidak kompeten. Ia menyebut, lambannya proses administrasi di RSUD sangat merugikan tenaga kesehatan yang selama ini berada di garda depan pelayanan publik.
Kurnala membandingkan kinerja operator RSUD dengan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) yang dinilai lebih tertib dan lancar dalam pengelolaan insentif.
“Di RSKD semua berjalan baik karena operatornya kompeten dan disiplin. Ini bukan semata-mata soal sistem atau BPJS, tapi soal kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Ia menegaskan, kewenangan untuk melakukan pergantian berada sepenuhnya di tangan kepala dinas.
“Kami sudah berikan masukan secara resmi. Tinggal bagaimana kepala dinas menindaklanjuti hal ini,” katanya.
Kurnala juga mengingatkan agar kejadian serupa tidak terus berulang karena berdampak langsung pada semangat dan kesejahteraan tenaga medis di daerah. (EVA)
Discussion about this post