AMBON (info-ambon.com)-Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Pulau Ambon utara (Dapatra) melaksanakan Musyawarah Pimpinan Paripurna Daerah (MPPD) ke-IV Tahun 2022. Pelaksanaan MPPD ke-IV AMGPM di Gereja Sejahtera, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Minggu (23/1/2022).
Pembukaan MPPD ke-VI tahun 2022 ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Pengurus Besar AMGPM Dapatra, Ido Kolomine, didampingi Ketua Daerah, Edmon Picauria, Ketua Panitia MPPD ke-VI AMGP Dapatra, Harry Far-far, Asisten I Pemkot Ambon, Eky Silooy, Ketua Klasis Pulau Ambon Utara, Pendeta Bersaby.
Ketua Daerah AMGPM Dapatra, Edmon Picauria, dalam sambutannya menyampaikan, MPPD ke-IV yang dilaksanakan mempunyai tugas dan wewenang untuk mengevaluasi pelaksanaan program tahun 2021 serta kebijakan-kebijakan dan menetapkan program pelayanan tahun 2022.
Pemetaan problematika disesuaikan dengan studi wilayah 9, yakni, 5 daerah di epicentrum Kota Ambon tetapi juga sebagian wilayah Maluku tengah bertolak dari program pengembangan dan arah kebijakan AMGPM yang termuat dalam rencana pengembangan organisasi.
Rencana pengembangan organisasi itu yakni, pengembangan model pembinaan pemuda, optimalisasi kualitas kader AMGPM daerah Ambon Utara, peningkatan tata kelola organisasi perbasis IT, meningkatkan kemitraan lintas denominasi dan lintas imam, memaksimalkan peran konsolidasi dan kemampuan advokasi ekologi, pengembangan pengorganisasian advokasi pada basis organisasi dan mendorong kebijakan pemerintah perlu budaya serta partisipasi kader pulau Ambon utara dalam menggali dan meneruskan kearifan lokal pada pro lingkungan.
Dijelaskan, era digitalisasi merupakan sebuah tantangan besar bagi seluruh kader, kemajuan teknologi yang sangat pesat menghendaki seluruh kader beradaptasi dan belajar secara cepat, namun dampak-dampak yang harus dihadapi menjadikan semua harus balik memiliki ketahanan iman, membangun inspirasi diri dan memiliki kesadaran untuk menghindari pengaruh kemajuan teknologi.
“Era digitalisasi juga berpengaruh baik pada pengembangan AMGPM, penggunaan sistem digital di sisi bisa dikembangkan untuk mendapatkan database ranting, cabang dan daerah. Kami menilai pengembangan ini fokus online AMGPM,” katanya.
Dikatakan, pengurus Dapatra juga berupaya mendorong pendidikan kader dan jenjang dasar di semua cabang lewat kerjasama dengan Jemaat, terus dilakukan sehingga gereja dalam hal ini, jemaat bisa menetapkan program pendidikan kader jenjang dasar pada persidangan Jemaat dalam wilayah pelayanan Dapatra.
Selain itu, lanjut Picauria menyatakan, semangat hidup orang bersaudara terus dilakukan untuk menjalani silaturahmi dengan basudara lain, menunjukkan bahwa muda Kristen tetap menjaga toleransi antar umat beragama, menjaga hubungan baik dengan basudara yang tidak seiman merupakan prioritas kader, membangun komunikasi antar pemuda merupakan wadah untuk tetap menjaga kerukunan terpelihara dengan baik.
“Pengembangan ekonomi daerah akan dilakukan hal ini bertujuan agar kader AMGPM Dapatra memiliki kemampuan bersaing dalam dunia usaha, upaya memandirikan daerah ini dari segi ekonomi. Kami telah berusaha melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, semoga di tahun ini ada bantuan-bantuan pemberdayaan ekonomi dapat dirasakan, hal ini juga dapat membantu memberdayakan potensi kader untuk mengurangi angka pengangguran,” jelasnya.
Sementara itu, Sambutan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, yang dibacakan, Asisten I Pemkot Ambon, Eky Silooy mengatakan, AMGPM merupakan bagian integral GPM. Yang memiliki peran sentral dan strategis dalam pembinaan generasi muda GPM berdasarkan kebenaran Alkitab.
Oleh karena itu, organisasi angkatan muda hendaknya dijadikan sebagai wadah untuk membimbing anggota-anggota kepada tanggung jawab sebagai anggota Kristus, yang terlibat aktif untuk melayani Gereja, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan moto “Kamu adalah garam dan terang dunia”.
“Angkatan muda GPM harus membangun spirit dalam membina pemuda gereja, sebagai pewaris dan penerus nilai-nilai injili agar memiliki ketahanan iman, ilmu pengetahuan dan teknologi, sosio ekonomi, sosio budaya dan sosio politik untuk mewujudkan tanggung jawab dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Walikota, potensi generasi muda bergereja harus terus diberdayakan, dikelola dan dikembangkan sesuai arah dan kebijakan pembangunan Nasional. Dengn demikiam generasi muda yang tergabung dalam AMGPM diharapkan, dapat berperan sebagai kekuatan moral, terkontrol sosial, dan menjadi agen perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Gerak perubahan itu mesti pula menjadi acuan bagi pengembangan spritualitas generasi muda Gereja yanh menyeluruh. Kesiapan generasi Gerej untuk mengantisipasi dan menghadapi fenomena perubahan yang terjadi,” ujar demikian Walikota.
Diketahui hadir dalam MPPD ke-VI AMGPM Dapatra, yakni Ketua Klasis Pulau Ambon Utara, Asisten I Pemkot Ambon, pengurus AMGPM Dapatra, dan Dakota, Pulau Banda, pembina AMGPM Dapatra, tim verifikasi AMGPM Dapatra, ketua-ketua Majelis jemaat wilayah Dapatra, Lurah Tihu, penjabat Kepala Desa Poka, Panitia MPPD VI, dan Majelis Jemaat. (EVA)
Discussion about this post