AMBON (info-ambon.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2022 mencatat Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,82 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,72 pada Juli 2022 menjadi 114,65 pada Agustus 2022.
“Inflasi tahun kalender Kota Ambon tercatat sebesar 4,43 persen sedangkan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 6,83 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi, dalam rilis tertulis yang diterima redaksi Info-ambon.com di Ambon, Kamis (1/9/2022).
Dijelaskan, dari 90 Kota IHK, ranking IHK Kota Ambon naik ke posisi 10. Inflasi bulanan Kota Ambon berada pada ranking ke-1.
“Selama Agustus 2022, dari 368 komoditas tercatat sebanyak 128 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan 48 komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Ambon.
Sementara, 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga dengan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon pada Agustus 2022 adalah kangkung (0,283%), cabai rawit (0,275%), minyak goreng (0,1089%), sawi hijau (0,106%), bayam (0,1028%), sop (0,057%), shampo (0,031%), bawang putih (0,0309%), ikan cakalang/ikan sisik (0,0283%) dan kacang panjang (0,0277%).
Sedangkan 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon selama Agustus 2022 diantaranya adalah: ikan layang/ikan benggol (-0,1929%), angkutan udara (-0,156%), bawang merah (-0,1153%), bioskop (-0,0263%), sepatu wanita (-0,0238%), cakalang diawetkan (-0,021%), cabai merah (-0,0129%), ikan kembung/ikan gembung (-0,0104%), laptop/notebook (-0,0084%) dan tomat (-0,0082%). Sementara untuk Kota Tual, dari 285 komoditas tercatat 51 komoditas mengalami kenaikan harga dan 33 komoditas mengalami penurunan harga selama Agustus 2022.
“Inflasi yang terjadi di Kota Ambon pada Agustus 2022 disumbangkan oleh adanya kenaikan indeks pada 8 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,35 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,09 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,85 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,77 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,35 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen.
Sedangkan, kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,46 persen; kelompok transportasi sebesar 0,98 persen; dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen. (EVA)
Discussion about this post