AMBON (info-ambon.com)-Tingkat kemiskinan di Maluku mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, perkecualian pada Maret 2015 dan September 2020. Secara umum, pada periode Maret 2010–Maret 2022.
“Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan
harga bahan bakar minyak. Sementara itu, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia,” kata Kepala Badan Pusat (BPS) Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Senin (18/7/2022).
Dijelaskan, jumlah penduduk miskin di Maluku pada Maret 2022 mencapai 290,57 ribu orang. Dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin menurun 4,40 ribu orang.
Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2021, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 31,24 ribu orang. “Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebesar 15,97 persen, menurun 0,33 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 1,90 persen poin terhadap Maret 2021,” jelas Riyadi.
Sedangkan, lanjut Riyadi, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2021-Maret 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebesar 3,90 ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 0,50 ribu orang.
“Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,13 persen menjadi 5,82 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 24,34 persen menjadi 23,50 persen,” terang dia.
Dikatakan, hingga Maret 2022, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Maluku sebesar 290,57 ribu orang, atau berkurang 4,40 ribu orang jika dibandingkan bulan September 2021 yang sebesar 294,97 ribu orang.
Sementara itu, persentase penduduk miskin di Maluku pada Maret 2022 (15,97 persen) lebih rendah dibandingkan September 2021 (16,30 persen). Sedangkan jika dibandingkan dengan keadaan Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Maluku turun sekitar 31,24 ribu orang dan persentase penduduk miskin juga mengalami penurunan sebesar 1,90 persen poin.
Penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 245,45 ribu orang. Jumlah ini turun 0,50 ribu orang dibandingkan bulan September 2021 yang menunjukkan angka 245,94 ribu orang. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di perdesaan pada Maret 2022 (23,50 persen) juga mengalami penurunan dibandingkan September 2021 yang sebesar 24,34 persen.
Disebutkan, jika dibandingkan dengan periode Maret 2021, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 26,58 ribu orang dan persentase penduduk miskin di perdesaan juga turun sebesar 3,46 persen poin.
Penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 45,12 ribu orang.
“Jumlah ini berkurang 3,90 ribu orang dibandingkan periode September 2021 yang menunjukkan angka 49,02 ribu orang. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2022 (5,82 persen) juga mengalami penurunan dibandingkan September 2021 yang sebesar 6,13 persen. Adapun bila dibandingkan dengan periode Maret 2021, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun sebesar 4,66 ribu orang dan persentase penduduk miskin di perkotaan juga mengalami penurunan sebesar 0,46 persen poin,” demikian Riyadi. (EVA)
Discussion about this post