Wujudkan Pelajar Pancasila, Puspeka Kemendikbudristek Gelar Kampanye Komunikasi Publik di Maluku

AMBON (info-ambon.com)- Untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mempunyai kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspeka Kemendikbudristek) menyambangi Kota Ambon untuk melakukan kampanye komunikasi publik yang diikuti perwakilan dinas pendidikan dari 11 Kabupaten Kota di Maluku. Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Ambon, Kamis (7/3/2024).

Kepala Pusat Penguatan Karakter. Rusprita Putri Utami menyampaikan, diskusi kelompok terpumpun DKT untuk penguatan karakter bersama ekosistem pendidikan tahap 1.

“Tujuan sosialisasi untuk mendiskusikan apa saja program pembentukan karakter, tetapi juga ingin menggali terutama bapak dan ibu guru yang ada di Provinsi Maluku, sebenarnya program-program dan kegiatan yang direncanakan untuk diimplementasikan, sehingga kami juga bisa melihat rencana yang akan dijalankan, karena besar sekali harapan kami, kalau yang didiskusikan terkait Pancasila, pencegahan kekerasan dan bagaimana dengan kebhinekaan pada pemerintah daerah itu sangat penting untuk melakukan pendampingan pada satuan pendidikan, bukan hanya di Kota Ambon tetapi di Provinsi Maluku,” kata dia.

Dikatakan, Kemendikbudristek mempunyai konsen besar untuk meningkatkan kapasitas para guru terkait disiplin positif.

“Jadi untuk mendisiplinkan murid tidak lagi dengan kekerasan fisik. Disiplin positif ini untuk mendisiplinkan anak sesuai dengan konteksnya, anak harus diajak untuk berfikir Kritis terhadap apa yang dilakukan, kemudian implikasi terhadap tindakannya apa, kalaupun disiplinkan kontekstual, misalnya anak mencoret meja, terus hukumannya lari keliling lapangan, itu tidak kontekstual,” lanjut Rusprita .

“Tetapi hukuman yang diberikan adalah  membersihkan meja yang dicoret itu. Nah, itu yang sementara kita lagi bicarakan di Kemendikbudristek, sehingga salah satu modul yang dikembangkan,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Rusprita , Kemendikbudristek terkait disiplin positif dan menjadi salah satu modul roots Indonesia.

“Program roots Indonesia ini merupakan program perundungan dan sudah berjalan sejak tahun 2021 hingga 2024 sudah 10 ribu lebih satuan pendidikan mengikuti hal tersebut. Dan kami yakin melalui roots Indonesia mendorong para guru di seluruh Indonesia untuk mempelajari modul aksi perundungan positif, dan bisa bisa diakses,” ujar dia. (EVA)

Exit mobile version