AMBON (info-ambon.com)- Wakil Walikota Ambon juga sebagai Ketua gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon, Syarif Hadler menyampaikan, dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi tahap kelima dimana PSBB transisi tahap kelima ini di titik beratkan pada sangsi dan tindakan.
Dimana ketahui bersama kasus positif COVID-19 di Kota Ambon makin hari makin meningkat naik tercatat hingga kemarin 1.973 orang terpapar COVID-19 sejak tanggal 22 Maret hingga 14 September 2020, yang masih jalani perawatan sebanyak 813 orang, sembuh 1.132 orang, dan meninggal 28 orang.
“Kita tau bersama bahwa upaya untuk memutus mata rantai COVID-19 kuncinya ada pada masyarakat, dalam hal ini masyarakat biasa, baik pengusaha, rumah kopi, toko, kuliner dan sebagainya, unsur-unsur ini sampai ini kita masih mengalami kesulitan besar untuk memberikan kesadaran yang paling kurang disiplin terhadap protokol kesehatan yang,”katanya saat memimpin apel perkembangan PSBB transisi tahap lima di area parkir Balai Kota Ambon, Selasa (15/9/2020).
Oleh karena itu, PSBB transisi lima dan beberapa sangsi ini seperti operasi yustisi ini sudah bagus, tindakan sudah dilakukan dan si back up oleh TNI polri, informasi dan pemantauan petugas kita sudah lebih keras dan cenderung kasar. Pembagian masker sudah cukup, masker dari Pemkot dan Pemprov dari TNI/Polri, bahkan dari LSM dan lembaga-lembaga setiap saat melakukan pembagian masker, dan hari ini kita akan lakukan pembagian masker, kita akan masuk pada tindakan-tindakan dan sangsi yang dilakukan dengan cara-cara yang elegan yg santun.
“Dalam penindakan kita keras tapi harus santun, maupun tindakan, sangsi harus di tegakan karena dengan cara lain yg kita lakukan kecuali sangsi yg menjadi efek jerah bagi mereka yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan dan anggap remeh COVID-19 ini tidak ada,”ujar Hadler.(EVA)