AMBON (info-ambon.com)-Guna mempercepat pelayanan masyarakat dalam mengelola tanggung jawab yang baik di Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, seorang Sekertaris Kota (Sekot) Ambon diharapkan harus mempunyai tanggung jawab, inovasi dan teknologi kedepan.
“Posisi jabatan seorang Sekot Ambon ke depan sangat strategis. Oleh karena itu ada dua hal yang harus dimiliki seorang Sekkot Ambon, yakni inovasi dan teknologi,” kata Walikota Ambon Richard Louhenapessy saat sambutan secara virtual dalam presentasi makalah oleh peserta calon Sekot di hotel Amaris, Sabtu (23/10/2021).
Walikota mengakui, pada saat presentasi makalah oleh para peserta calon Sekot, dirinya memang sengaja tidak hadir secara. “Saya memang sengaja tidak akan hadir secara fisik dan hanya hadir secara virtual supaya tidak ada indikasi bahwa ada kepentingan-kepentingan walikota,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Walikota mengatakan, dalam semangat itu, saya ingin sekali untuk konsep Ambon sebagai kota cerdas ini harus betul-betul dipahami, dimengrti bahkan diimpelementasikan oleh Sekot yang baru.
“Saya berharap sungguh untuk paradigma kota cerdas ini betul dipahami oleh kalian, agar kita tidak tertinggal dengan kota yang lain. Master plan kota cerdas betul-betul dipahami oleh seorang Sekot. Saya yakin kalian memiliki komitmen yang sama. Mari kita bersaing secara dewasa, harus menunjukan pemimpin yang matang, dimana bukan menggunakan perasaan, bangunlah komunikasi sosial, karena masyarakat sementara menunggu satu diantara saudara sebagai calon Sekot untuk kedepan,” ajak Louhenapessy.
Sementara itu, Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler menyampaikan, kepada peserta calon Sekot tidak di ragukan lagi, kompetensi dan kapasitas mereka masing-masing.
Dikatakan, semua orang bisa menguasai aturan dan perundang-undangan yang berlaku, bisa memaknai berbagai macam dan penafsiran berbeda, yang paling penting adalah bagaimana bisa memahami fungsi, dan tugas saat mendampingi kepala daerah dalam melaksanakan tugas.
“Saya ingin tekankan, pengalaman di berbagai daerah walaupun sedikit presentasinya, ada Sekda yang tidak bisa kerjasama dengan kepala daerah. Saya ambil contoh, Kepala daerah harus memahami tugas dan fungsinya secara baik, bisa menghafal aturan yang melekat pada dirinya sebagai jabatan wakil, kompetensi masing-masing peserta sudah tidak bisa diragukan, tetapi kesiapan mental untuk menjadi seorang Sekot berkacalah kepada Sekot sekarang,” katanya.
Diketahui ada enam calon Sekkot Ambon yang mengikuti seleksi secara terbuka ini, yakni Enrico Matitaputty, Joppie Silanno, Fahmi Salatalohy, Joy Adriaansz, Samuel Huwae, dan Agus Ririmase.
Tim Panitia Seleksi yakni, ketua Sadli le, Sekretaris Jasmono, Pamela Mercy Papilaya, Husin Bonai Sirait, Abidin Wacanno, Jemy Pieters, Dominggus Siwabessy. Turut hadir dalam kegiatan, Sekertaris Kota Ambon Anthony G Latuheru, dan seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon. (EVA)