AMBON (info-ambon.com)-Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menghimbau kepada Dinas Pendidikan (Disdik), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kota Ambon, dan Kepala Sekolah (Kepsek) untuk tidak bermain soal manipulasi data honorer.
“Saya akan hajar habis. Bagaimana bisa orang yang sudah mengabdi begitu lama honor tiba-tiba hilang digantikan oleh orang lain karena kepentingan anak atau saudara yang tidak pernah honor tapi diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” katanya kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (25/10/2022).
Dikatakan, manipulasi data honorer merupakan tidakan pidana penipuan serta pemalsuan.
“Jadi kalau itu terjadi saya berhentikan dia jadi kepala sekolah,” tandas Wattimena.
Pihaknya tidak segan-segan memberhentikan Kepsek yang manipulasi data pegawai honor yang diangkat menjadi PPPK. Pasalnya kesempatan untuk menjadi PPPK yaitu yang sudah honor diatas lima tahun .
Dikatakan, PPPK merupakan angin surga buat mereka yang sudah mengabdi begitu lama. Tapi bagaimana mungkin kesepakatan itu diambil oleh orang-orang yang karena kepentingan pribadi.
“Untuk kepala sekolah yang mengangkat orang yang tidak honor itu saya langsung copot. Saya sudah ingatkan berkali-kali, jangan ada kepentingan anak yang tidak menjadi pewagai kontrak selama ini dan diangkat dan gantikan orang yang punya hak itu yang saya tidak akan pernah terima,” terang Wattimena.
Diketahui, sebanyak 1.162 kuota PPPK disiapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) RI bagi Kota Ambon. Kuota tersebut dibagi atas dua kebutuhan tenaga utama, yakni, tenaga pendidikan dengan jumlah kuota yang disediakan sebanyak 942 dan tenaga kesehatan, sebanyak 220. (EVA)