AMBON (info-ambon.com)-Hingga kini, kondisi masyarakat di pesisir barat Pulau Yamdena, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) masih terisolir. Apalagi wilayah ini masuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Maluku.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil MBD dan KTT, Anos Yermias menyayangkan tidak adanya kepedulian Pemerintah Provinsi terhadap kondisi masyarakat di wilayah tersebut.
Dikatakan, hingga saat ini masyarakat di pesisir barat Pulau Yamdena masih hidup dalam keterisolasian akibat tidak adanya infrastruktur jalan seperti di daerah lain.
“Memang jalan trans Yamdena memang sudah tuntas di Lamdesar Timur, tetapi ada jalan yang membutuhkan penanganan serius dari Pemprov yakni untuk ruas jalan Simpang Arma hingga Siwan,” ungkapnya kepada wartawan di Kantor DPRD Maluku, Senin (31/7/2023).
Pihaknya telah melihat langsung kondisi masyarakat khususnya di pesisir barat Pulau Yamdena dan sangat memprihatikan karena belum disentuh oleh pemerintah daerah.
Salah satu transportasi yang digunakan untuk aktivitas masyarakat hanyalah Loang Boat dengan resiko yang cukup tinggi, karena harus menyeberangi lautan dengan kondisi alam yang tidak menentu.
“Bayangkan saja dari Desa Batu Putih menuju Wunla dengan transportasi laut ini ditempuh selama 3 hingga 4 jam karena menggunakan loang boat bermesin 15 PK, ini sangat miris. Bagaimana kalau ada kebutuhan yang mendesak dan masyarakat tidak memiliki uang, pastinya masyarakat akan menderita,” beber Anos.
Kendati demikian, jika kedepannya ada intevensi anggaran dari Pemerintah Pusat maka ruas jalan pesisir barat Pulau Yamdena harus dibuka akses jalannya sebab tidak mungkin masyarakat berharap pada APBD Provinsi yang sangat kecil.
“Saya berharap kedepannya ada intervensi Pempus agar pembukaan jalan baru dari Desa Siwan ke Karatat ,” tutup Yermias. (EVA)