Walikota Buka Konferensi Musik Pasific 2019 di Ambon

Walikota Ambon membuka Konfrensi Musik Pasifik didampingi Direktur AMO,, Kadis Pariwisata dan Kadis Pendidikan di Ambon.-EVA-

AMBON (info-ambon.com)-Konferensi musik pasifik tahun 2019 diharapkan dapat membantu Ambon sebagai kota musik dunia, juga sebagai embrio atau pintu masuk dalam membicarakan musik-musik Melanesia di Kota Ambon.

“Kita berharap penyelenggaraan konferensi musik pasific dapat menjadi pintu masuk dalam rangka membicarakan musik-musik di Melanesia, paling tidak menjadi ide, embrio buat persiapan menuju perkembangan musik-musik di daerah Melanesia,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada wartawan usai membuka kegiatan konferensi musik pasifik di Rumah Makan Sari Gurih- Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Kamis (28/11/2019).

“Papua dan Maluku ini kan salah satu rumpun dari Melanesia, kita mau memperkuat dia punya musik untuk menjadi pengakuan dunia, dan harus dimulai dari Kota Ambon,” ucapnya.

Dijelaskan, nanti di tahun 2020 kita berupaya, dan dalam waktu dekat akan di umumkan seluruh kegiatannya, dan Kementereian Pariwisata sendiri sudah mengisyaratkan paling tidak ada satu atau dua event dunia yang dilaksanakan di Kota Ambon.

“Event-event ini secara langsung dikoordinir oleh Kementerian Pariwisata sebagai penyelenggara di Ambon. Karena pada bulan September-Oktober 2020 itu merupakan bulan wisata buat Kota Ambon,” jelasnya.

Ia menambahkan, fasilitas pendukung adalah tergantung penyiapan lahan saja, dan buat Ambon tidak menjadi masalah. “Lahannya harus dipersiapakn karena Kementeraian mau bangun Music Kofensional Hall, Museum, Sekolah Musik,” tandasnya.

Direktur Ambon Musik Office(AMO) Ronny Loppies Konferensi Musik Pasifik 2019 merupakan program lembaganya bersama Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, sebagai upaya membangun ekosistem bermusik di kawasan Pasifik.

“Dari kegiatan ini diharapkan kita dapat menjalin kerja sama dengan negara yang ada di kawasan Pasifik, selain itu dalam upaya melihat persamaan dari sisi musik di kawasan Pasifik,” katanya.

Ia mengatakan, kegiatan ini juga diharapkan akan banyak memunculkan gagasan dan ide baru yang akan menjadi rekomendasi pelaksanan konferensi musik pasifik selanjutnya.

“Yang terpenting adalah upaya membangun jejaring kota musik karena kegiatan ini bersifat internasional, sehingga akan muncul gagasan yang baru dari Ambon sebagai kota musik dunia yang akan dibawa keluar,” ujar dia.

Konferensi musik pasifik menghadirkan pembicara, Eduardo Soares Franscisco (Timur Leste), Direktur PPS Sanata Dharma, Gregorius Budi Subanar (Romo Banar), Direktur PPS ISI Jakarta, Johan, PPS ISI Jakarta, Kurniawan Asi Saputro, Mohamad Pribadi Utama, Elson Umbu Riada dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Markus Rumbino dari Papua, Carolis Elias Horhoruw dari Tahuri Hutumuri, dan Direktur Ambon Music Office, Ronny Loppies.(EVA)

Exit mobile version