AMBON (info-ambon.com)- Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, secara resmi meletakkan batu penjuru pembangunan Gereja Jangkar Iman Jemaat GPM Rehoboth Klasis Pulau Ambon, Minggu (5/10/2025). Acara tersebut menandai dimulainya pembangunan pusat kegiatan rohani yang diharapkan menjadi simbol toleransi dan keharmonisan di Kota Ambon.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan rasa syukur serta apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Pemerintah Kota Ambon dan Gereja Protestan Maluku (GPM). Ia menjelaskan bahwa proses hibah tanah seluas 650 meter persegi untuk pembangunan gereja telah dilakukan sejak 2023.
“Pemerintah kota mendukung penuh pembangunan Kristiani Center ini sebagai bagian dari komitmen kami dalam membangun spiritualitas dan mentalitas masyarakat Ambon,” ujar Wattimena.
Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menghadapi tantangan pembangunan, sembari berharap gereja ini dapat menjadi pusat pelayanan dan pemberitaan Injil yang berdampak positif bagi warga.
“Saya berharap Jemaat GPM Rehoboth dapat terus menjadi teladan dalam menciptakan toleransi dan keharmonisan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Ketua Sinode GPM, Elifas Maspaitella, turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, TNI, Polri, serta kalangan akademisi yang telah mendukung pembangunan gereja. Ia menilai, kehadiran Gereja Jangkar Iman memiliki makna spiritual yang mendalam, sebagai simbol kekuatan iman dan komitmen GPM dalam melayani umat.
“Ambon dibangun di atas dasar doa. Gereja menjadi simbol dari nilai-nilai rohani yang menopang kota ini,” ujar Maspaitella.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara gereja, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun Ambon sebagai kota yang damai dan harmonis. Menutup sambutannya, Maspaitella mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 kepada TNI, sembari berharap semangat pengabdian TNI dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat.
Pembangunan Gereja Jangkar Iman diharapkan selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga dapat segera digunakan sebagai pusat ibadah dan pelayanan masyarakat. (EVA)








Discussion about this post