AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota Ambon menegaskan komitmennya dalam penanggulangan stunting melalui kerja kolaboratif lintas sektor. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, dalam kegiatan Temu Kader Posyandu se-Kota Ambon yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Ambon, Selasa (29/4/2025).
Wattimena menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kelurahan dalam menekan angka stunting di Kota Ambon yang hingga 2025 masih berada di angka 20,7 persen.
“Kerja ini tidak bisa dilakukan sektoral. Ego sektoral harus ditanggalkan kalau kita mau selesaikan persoalan stunting,” kata Wattimena.
Ia mengungkapkan, dari 315 posyandu yang ada di Kota Ambon, sebagian besar masih beroperasi di teras rumah warga. Meski demikian, ia memberi apresiasi tinggi kepada para kader posyandu yang tetap melayani masyarakat secara ikhlas.
“Tugas saya sebagai wali kota bukan bicara angka, tapi mengarahkan seluruh elemen agar bergerak bersama menurunkan stunting,” ujar dia.
Wattimena menargetkan, dalam dua tahun ke depan minimal 50 posyandu akan memenuhi standar pelayanan kesehatan. Ia juga menegaskan bahwa urusan anggaran akan menjadi tanggung jawab pemerintah kota. “Bapak Ibu tidak usah pikirkan anggarannya, pikirkan saja bagaimana kita buat posyandu standar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Maya Lewerissa menambahkan, menjadi penegasan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan.
Dijelaskan, prevalensi stunting di Maluku justru mengalami kenaikan dari 26,1 persen (2022) menjadi 28,4 persen pada 2023 berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
“Ini masalah serius yang harus ditangani secara lintas sektor, dengan deteksi dini dan intervensi gizi sejak seribu hari pertama kehidupan,” kata Maya.
Selain itu. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena, juga menekankan pentingnya peran posyandu dalam mendukung penerapan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM), mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga sosial kemasyarakatan. Ia berharap kegiatan temu kader ini bisa meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kader agar mampu menjalankan peran strategis secara optimal.
“Kami berharap bimbingan dan pendampingan terus diberikan oleh PKK provinsi, agar pelayanan posyandu di Kota Ambon bisa semakin maksimal dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Lisa.
Dengan semangat kerja kolaboratif dan peningkatan kapasitas kader, Pemerintah Kota Ambon optimistis angka stunting dapat ditekan secara signifikan dalam waktu dekat. (EVA)
Discussion about this post