Walikota: Ambon, Daerah Tanggap Darurat Bencana Non Alam

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.

AMBON(info-ambon.com)-Dengan adanya hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan di Jakarta yang menyatakan terdapat pasien 01 positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Ambon, maka pemerintah setempat, langsung menurunkan semua kekuatan di semua segmen, guna mengantisipasi penyebaran yang meluas.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam keterangannya yang dirilis situs resmi Pemkot Ambon di sekretariat Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, kantor PUPR menyebutkan, dengan terdapatnya 1 penduduk kota yang positif corona, maka Pemkot resmi menetapkan Ambon sebagai Daerah Tanggap Darurat Bencana Non Alam. ‘’Keputusan ini resmi, sebagai dasar bagi kita mengambil langkah penanganan yang cepat dan terukur. Kita akan lapor ke provinsi dan ke pusat,’’ tegasnya.

Menggerakan semua segmen di Ambon, tambah walikota, sudah pula dilakukan sebelumnya, misalnya dengan membuat keputusan agar siswa belajar di rumah, ASN sebagian bekerja dari rumah, juga kebijakan pelayanan misalnya mengurangi jam pelayanan di Pemkot Ambon dimana dimulai pukul 10.00 WIT dan berakhir pukul 14.00 WIT.

Bahkan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dihentikan sementara, serta meminta Dinas PUPR menyediakan tempat cuci tangan pada daerah strategis, dan akan terus diperbanyak.

Pihaknya juga sementara mengusahakan pengadaan antis untuk cuci tangan, dan kalau bisa,  kita akan bagikan ke masyarakat secara gratis. ‘’Kita sementara mengupayakannya dari Jakarta,’’ tegasnya.

Untuk dinas teknis misalnya, pariwisata, diperintahkan untuk memantau tamu yang menginap di seluruh hotel yang ada di Ambon.

Dinas Perhubungan (Dishub) diperintahkan agar seluruh angkutan kota (angkot) harus mengurangi jumlah penumpangnya dan akan dimonitor langsung petugas. Dishub juga akan menyurati pemilik angkot, agar ada kebijakan untuk mengurangi uang setoran akibat kebijakan tersebut. Begitu juga dengan angkutan laut yakni speed boat.

‘’Bagi angkot dan speed yang tidak mematuhi kebijakan ini, kami akan tindak tegas. Ijin trayeknya pasti akan kami cabut,’’ papar Louhenapessy seraya menambahkan, juga akan ada pengawasan ketat di Bandara dan Pelabuhan Laut di Ambon.

Pihaknya juga menghimbau kepada para tokoh agama, untuk mempertimbangkan secara valid dan bijak, kegiatan keagamaan yang bersifat massal, terhadap lurah kades dan raja, juga diminta agar semua kegiatan yang sifatnya pengumpulan massal apakah kawinan, pesta, dihentikan dulu sampai kondisi ini membaik. ‘’Mari kita dukung berbagai kebijakan ini, untuk kepentingan kita bersama,’’ pintanya.

Louhenapessy juga meminta masyarakat Ambon tetap tenang dan jangan panik, karena pemerintah akan berikan yang terbaik dalam memproteksi kehidupan masyarakatnya. ‘’Kita akan buat program-program emergensi untuk rakyat dan masyarakat kecil, sebagai imbas dari kondisi ini,’’ sergahnya.

Disebutkan, seluruh kebijakan tersebut, akan dievaluasi secara berjenjang sesuai kondisi yang terjadi. ‘’Kalau kondisinya semakin baik, aka nada langkah lain, kalau kondisi memburuk juga, maka kami akan ambil tindakan lain. Semua ini untuk menyelamatkan warga kota ini,’’ jelasnya.

Kepada seluruh tokoh agama yang ada di Ambon, dia meminta agar tak putus berdoa agar kota ini segera dipulihkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. (PJ)

Exit mobile version