AMBON (info-ambon.com)-Wakil Gubernur Maluku H. Abdullah Vanath secara resmi membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Triwulan III Tahun 2025 di salah satu Hotel Kota Ambon, Kamis (21/8/2025).
Dalam sambutannya, Vanath mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi wilayah Sulampua pada tahun 2024 tercatat sebesar 6,53 persen (year on year/YoY). Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja sejumlah sektor unggulan seperti pertanian, industri, perdagangan, dan pertambangan.
Meski demikian, Vanath menyoroti adanya perlambatan pada sektor kredit, khususnya di sektor perdagangan. Ia mencatat bahwa meskipun sektor ini memiliki pangsa kredit sebesar 16,72 persen, pertumbuhan kredit hanya mencapai 0,40 persen (YoY).
“Ini menunjukkan adanya perlambatan meskipun sektor perdagangan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan,” ujar Vanath.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti kondisi kredit untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menunjukkan tren perlambatan. Hingga Mei 2025, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 2,65 persen, dengan kredit baru justru mengalami kontraksi sebesar -3,78 persen.
Menurut Vanath, hambatan utama yang dihadapi pelaku UMKM adalah keterbatasan agunan dan tidak tersedianya laporan keuangan formal, yang menjadi syarat utama dalam proses pembiayaan.
“Penguatan pembiayaan pada sektor strategis, khususnya UMKM, harus menjadi perhatian bersama. Ini bisa dilakukan baik dari sisi permintaan melalui penguatan daya beli dan intensif usaha, maupun dari sisi penawaran melalui perbaikan manajemen risiko dan peningkatan kapasitas debitur,” jelasnya.
Vanath juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang mendorong inklusi keuangan, pelatihan manajemen usaha, serta pengembangan skema pembiayaan yang adaptif. Hal ini diperlukan agar penyaluran kredit dapat menjadi instrumen efektif dalam memperkuat perekonomian Sulampua secara menyeluruh.
“Kami berharap Rakorwil ini dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk pelaksanaan debottlenecking dalam memperkuat pembiayaan yang inklusif dan berkualitas, serta mendorong efisiensi dan produktivitas guna mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Sulampua,” pungkas Vanath. (EVA)
Discussion about this post