AMBON(info-ambon.com)-“Jika sudah diterapkan saya sendiri akan menggunakan sepeda motor ke kantor, prinsipnya upaya ini bukan bagian dari pencitraan tetapi upaya mengurai kemacetan yang dimulai dari ASN Pemkot Ambon, ” kata Pj Walikota Ambon Bodewin Wattimena terkait rencana penggunaan kendaraan umum bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon setiap hari jumat sebagai gerakan mengurangi kemacetan.
Kepada info-ambon.com, Selasa (16/01/2024), Wattimena sampaikan, sampai hari pihaknya belum menemukan metode yang tepat, sehingga membutuhkan masukan dari berbagai pihak, Karena tidak semua orang bisa melakukan hal ini. “Kita berencana tahap awal dimulai dari pejabat struktural, tidak menggunakan kendaraan roda empat di hari Jumat melainkan naik sepeda, ojek motor atau angkot, ” Katanya.
Pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pimpinan OPD, selanjutnya akan ditetapkan menggunakan kendaraan roda dua, sepeda atau angkot.
“Jika sudah diterapkan saya sendiri akan menggunakan motor ke kantor, prinsipnya upaya ini bukan bagian dari pencitraan tetapi upaya mengurai kemacetan yang dimulai dari ASN Pemkot Ambon, ” Katanya.
Ia menyatakan, sebelum mengajak masyarakat menggunakan transportasi umum, seluruh ASN dan non-ASN di lingkungan Pemkot Ambon memberikan contoh terlebih dahulu, dengan memanfaatkan layanan transportasi publik atau bersepeda saat ke kantor.
“Kalau bukan kita yang memberikan contoh mana mungkin warga diminta menggunakan angkutan umum, karena itu kita akan mulai dari ASN menggunakan angkutan umum atau bersepeda,” ujarnya.
Jika sudah diterapkan, pihaknya akan menyurati Pemprov dan instansi lain untuk mengikuti program tersebut.
“Sebelum mengajak masyarakat kita yang mulai menggunakan transportasi umum,” Katanya.
Ia menambahkan, penyebab utama kemacetan adalah laju pertumbuhan penduduk dan urbanisasi di kota Ambon yang turut menimbulkan pertambahan jumlah kendaraan bermotor sebagai penunjang aktifitas.
Tetapi di sisi lain, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi tidak diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan yang baru, terutama setelah dibangunnya Jembatan Merah Putih berdampak pada kepadatan arus lalu lintas kendaraan bermotor yang masuk ke pusat kota, hanya melalui jalan Jendral Sudirman. ”Harus ada langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini. Dan kita segera memulainya,” demikian Wattimena. (PJ)