PIRU (info-ambon.com)- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) aksi cepat normalkan kembali sistem kelistrikan di kawasan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Langkah cepat PLN UIW MMU melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Piru ini lantaran terjadinya pemadaman yang diakibatkan oleh beberapa hal; di antaranya gangguan pada mesin pembangkit dan jaringan distribusi.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyampaikan, saat ini petugas PLN khususnya di ULP Piru telah diinstruksikan untuk segera melakukan upaya-upaya antisipasi menyikapi persoalan tersebut.
“Kami menyadari saat ini momentum menjelang Natal dan Tahun Baru, apapun gangguannya Kami mencoba untuk meminimalisir atau bahkan meniadakannya, sehingga pelanggan bisa memaknai momentum ini dengan penuh suka dan cita,” ucap Awat, Minggu (15/12/2024).
Namun di satu sisi, Awat pun mengakui sistem kelistrikan bisa saja terkendala gangguan dengan berbagai sebab. Salah satunya yang dicontohkan Awat, misalnya pada Penyulang Uhe. Disebutkan, Penyulang Uhe menyuplai setidaknya 16 dusun dan desa, di dalamnya termasuk Dusun La’ala di Lokki, Kecamatan Huamual, SBB, Maluku. Sementara mesin berkapasitas 650 kW di sistem Piru mengalami gangguan. Hal ini berdampak pada pasokan listrik selama beberapa hari terakhir ini, yang mengakibatkan pemadaman bergilir.
Dalam hal memenuhi kebutuhan listrik di 16 dusun dan desa itu, PLN UIW MMU menyuplai dari ULP Piru yang mana beban puncak normalnya mencapai 3.650 kW. Sehingga untuk mengantisipasi kondisi kekurangan kapasitas, PLN ULP Piru mengambil langkah cepat menambah kapasitas mesin 500 kVA dari Taniwel, melakukan suplai tambahan dari sistem Kairatu maupun Luhu dengan tujuan agar dapat mengantisipasi pemadaman meluas.
“Petugas berusaha sebisa mungkin agar masyarakat bisa menikmati momentum ini tanpa listrik padam. Tak hanya itu, petugas juga melakukan pemeliharaan jaringan distribusi, seperti inspeksi, pangkas atau potong pohon (ROW), perbaikan konstruksi dan pemasangat alat pelindung jaringan dari hewan,” terang Awat.
Awat menegaskan, pihaknya akan terus memantau setiap perkembangan di lapangan. Jika ada langkah antisipasi yang mendesak, maka segera dieksekusi demi lancarnya momentum Nataru, sehingga masyarakat pelanggan PLN dapat menikmati dan memaknainya tanpa listrik padam.
“Untuk itu, Kami meminta kerja sama dan pengertian masyarakat terdampak, semoga kerja-kerja petugas lapangan Kami dipermudah, dan listrik kembali normal secepat mungkin,” pungkas Awat.
Adapun untuk mempermudah pelanggan dalam melaporkan pengaduan, PLN terus menyempurnakan fitur dalam aplikasi PLN Mobile. Saat ini fitur pengaduan layanan pada Aplikasi PLN Mobile versi terbaru telah dirancang secara terintegrasi dengan baik.
Bagi pelanggan yang ingin menyampaikan laporan gangguan layanan kelistrikan melalui PLN Mobile, ada dua opsi yang dapat ditempuh yakni dengan menggunakan identitas pelanggan terdaftar (ID Pelanggan) atau nomor meteran, maupun menggunakan titik lokasi. (EVA)