SETELAH turun kelas dari zona merah atau zona resiko tinggi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ke zona orange atau zona sedang, akankah Kota Ambon menerapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi atau relaksasi PSBB.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang diwawancarai info-ambon.com, Rabu (8/7/2020) di Ambon menyatakan, hal itu bisa saja, namun tidak harus tergesa-gesa.
Berikut, ikuti wawancara Pemimin Redaksi inFo-AMbon.com, Paulus Joris (PJ) dengan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy (RL) berikut ini:
PJ: Selamat pak, Ambon sudah turun ke zona orange COVID-19.
RL: Dankje banyak bung, tapi ini baru awal dari kerja keras bersama kita selama ini. Ini bonus dari kerja bersama kita. Saya kaget sekaligus merasa terharu, pas diberitahukan dari Jakarta, bahwa dari 514 Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia, sebanyak 17 Kabupaten/Kota dianggap berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19 hingga dapat menurunkan status dari resiko tinggi ke resiko sedang, termasuk kota Ambon. Ini kerja keras semua pihak. Masyarakat, dunia usaha, akademisi, wartawan, termasuk legislator kita, yang dengan ketat mengawal pelaksanaan PSBB di kota kita tercinta ini. Pemerintah dibantu TNI dan Polri ini khan sifatnya mengatur regulasi dan implementasi. Kalau stakeholders yang saya sebutkan diatas tidak mendukung, ya…sama saja. Tapi dukungan mereka sangat luar bisa, saya salut. Sekali lagi bung, saya mau bilang, bahwa ini bonus dari Tuhan atas kerja bersama kita memutus mata rantai COVID-19 di Kota Ambon ini. Walau memang banyak kekurangan disana-sini.
PJ: Lalu bagaimana langkah Pemkot Ambon kedepan dengan beralihnya zona ini?
RL: Begini bung, untuk sementara kita jalan dulu…PSBB jilid II ini khan baru saja kita mulai. kita jalan dululah, sambil lakukan evaluasi dari semua aspek, terutama kesehatan, ekonomi dan sosial politik serta keamanan.
PJ: Mungkinkan akan ada relaksasi dari PSBB jilid II ini? Atau minimal PSBB transisi begitu pa?
RL: Semua hal itu bisa saja terjadi. Sangat besar kemungkinan itu. Sebab selain factor kesehatan yang menjadi pertimbangan utama PSBB ini, factor ekonomi juga menjadi factor penting lain yang saling berkaitan erat. Ibarat dua sisi uang mata logam. Khan dalam pernyataan saya sebelumnya, saya sampaikan bahwa, jika nanti pada PSBB jilid II ini, perkembangan kasus melandai atau ada perkembangan menuju lebih baik, maka tidak tertutup kemungkinan, PSBB jilid II ini berlaku 1 pekan, dan PSBB transisi 1 pekan. Namun ini nanti kita bicarakan lebih jauh. Tapi sekali lagi PSBB transisi ini mungkin saja terjadi. Jika PSBB transisi ini kita lakukan, maka kita juga harus siap, jangan sampai kita kecolongan, dan kemudian muncul penyebaran COVID-19 gelombang kedua di Ambon. Kita harus sangat hati-hati untuk itu. Tapi segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Berita terkait:PSBB Kota Ambon diperpanjang. Ini Pertimbangannya…
PJ: Katakanlah PSBB Transisi diberlakukan, maka kira-kira bentuknya seperti apa?
RL: Kalau dalam pertimbangannya PSBB transisi ini berlaku, maka tentu kita akan longgarkan aktifitas perekonomian masyarakat. Mungkin saja…ini mungkin saja ya…semua mall kita buka lagi, tapi kita atur pedagang didalamnya, supaya bisa berjualan secara bergilir, sehingga tidak menimbulkan aktifitas orang dalam jumlah besar, toko-toko lain yang selama ini tutup, juga kita longgarkan, rumah kopi, café, rumah makan, kita atur sehingga tetap mengacu pada protokol kesehatan. Juga aktifitas perekonomian terdampak lainnya. Kalau ini memungkinkan, kita akan maksimalkan pengaturan protokol kesehatannya, agar jangan ketika kita longgarkan, justru akan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Bung…apapun nanti kebijakan yang akan kami ambil dalam situasi dan kondisi ini, maka pertimbangan kepentingan masyarakat yang diutamakan. Silahkan saja, masyarakat berpersepsi negative tentang langkah-langkah yang Pemkot Ambon lakukan selama ini, namun yang perlu diketahui bersama, kami kerja semata untuk rakyat kota ini…kami kerja keras agar bagaimana virus ini berlalu dari kota ini, agar semua aktifitas bisa berjalan normal seperti sedia kala. Sekali lagi, saya minta dukungan doa dari seluruh warga Ambon. Katong bisa, kalau katong berkerja bersama-sama dan sama-sama bekerja.
PJ: Baik pa. Lalu apa pesan pa walikota untuk warga menghadapi situasi ini…
RL: Buang saling curiga, tingkatkan selalu kewaspadaan, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak serta hindari kerumunan, dukung kerja tenaga kesehatan. Kita bisa lewati semua ini dengan tetap beriman dan berpasrah kepada Tuhan dengan selalu menerapkan 3D yakni Disiplin…Disiplin dan Disiplin. (***)
Discussion about this post