TP-TPKK Provinsi dan Kota Ambon Gebrak Masker di 10 Titik

AMBON (info-ambon.com)- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( TP-PKK) Provinsi Maluku, Kota Ambon, Ibu Kapolda bersama pendamping Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Ambon menggelar “Gebrak Masker” di 10 titik Desa/Negeri dan Kelurahan di Kota Ambon, Senin (17/8/2020).

10 titik yang menjadi Gebrak masker yakni Kelurahan Tihu, Desa Poka, Negeri Hative Kecil, Negeri Batu Merah, Kelurahan Honipopu, Kelurahan Rijali, Kelurahan Wainitu, Kelurahan Waihaong, Kelurahan Ahusen dan Negeri Passo Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( TP-PKK) Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail menyatakan, sesuai petunjul dari Presiden RI Joko Widodo, COVID-19 di Kota Ambon semakin meningkat artinya kesadaran dari masyarakat masih kurang paham kegunaan masker, bukan hanya berbagi masker tetapi melakukan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Selaku Ketua TP-PKK sebelumnya sudah turun door to door dengan berbagi masker, tidak hanya membagi tetapi mengedukasi, dan melakukan sosialisasikan bahwa kegunaan masker tersebut. Memang sekarang ini kita harus menjaga diri supaya paling tidak bisa terjaga pada keluarga lingkungan kita,”akuinya.

Disebelumnya sudah beberapa kali melakukan pembagian masker, disaat berbagi masker, banyak temuan banyak masyarakat yang tidak menggunakan dan belum paham terkait dengan memakai masker. “Pada saat turun di lorong-lorong, kita temukan masyarakat yang begitu banyak yang belum sadar, apalagi wilayah yang sudah menjadi klaster COVID- 19 mestinya harus dijaga lingkungannya,”tandas Widya.

Dalam gerakan berbagi masker bukan hanya tugas TP-PKK saja, tetapi semua kelompok masyarakat juga bisa. “Pastinya gerakan ini bukan hanya tugas TP-PKK saja semua juga bisa, karena itu tanggung jawab kita semua, harapannya stop COVID-19, karena sesuai instruksi dari Ketua umum TP-PKK, bahwa 2 minggu ini sebaiknya dipakai untuk door to door dan melakukan sosialisasi.

Tidak hanya memakai masker tetapi protokol kesehatan perlu di jaga, rajin mencuci tangan, budaya ini harus di jaga, karena kebanyakan anak-anak selesai bermain tidak mencuci tangan, oleh karena itu, budaya ini harus mereka ketahui, bahwa sekarang ini sudah ada tatanan hidup baru supaya bisa hidup sehat, bersih dan terhindar dari penyakit,”ujarnya.(IA-EVA)

Exit mobile version