Tol Laut Angkut Kebutuhan Pokok ke Wilayah Terpencil di Maluku

Pemantauan keberangkatan kebutuhan pokok ke wilayah terpencil di Maluku.-indag-

AMBON(info-ambon.com)-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano, didampingi Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias dan Kepala PT. Pelni Cabang Ambon kemarin, memantau pemberangkatan barang kebutuhan pokok dari pelabuhan Ambon menuju wilayah terpencil di Maluku.

Barang kebutuhan pokok tersebut dimuat oleh Kapal Tol Laut KM. Sabuk Nusantara 34 dan KM. Sabuk Nusantara 87 yang melayari wilayah perbatasan dan wilayah-wilayah terpencil di Maluku.

Kunjungan diawali di KM. Sabuk Nusantara 34, Kapal ini memuat barang kebutuhan pokok masyarakat untuk pasokan di wilayah sulit dijangkau dan dilayari, yakni wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku dengan rute Ambon-Tual-Molu-Larat-Saumlaki-Marsela-Kroing/Letwurung-Dawera/Dawelor-Lewa/Dai-Tepa-Lela/Elo-Lakor-Moa-Kisar/Wonreli-Arwana-Romang-Wulur-Kisar PP , dinahkodai oleh Capt. Pelaut Marthen dengan operator pelayaran PT. Citra Baru Adinusantara bekerjasama dengan PT. Barokah Ambon yang merupakan kapal Tol Laut.

Berdasarkan manifest kapal, KM. Sabuk Nusantara 34 memuat sebanyak 230 ton barang yang berasal dari beberapa pelaku usaha distribusi di kota Ambon.

Selanjutnya di KM. Sabuk Nusantara 87, dengan operator pelayaran PT. Pelni, melayari wilayah Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku sampai ke Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan rute Ambon-Amahai-Serua-Nila-Teon-Bebar-Wulur-Tepa-Lelang-Luang-Lakor-Moa-Leti-Kisar-Arwala-Ilwaki-Lirang-Kupang PP.

Muatan utama KM Sabuk Nusantara 34 ini adalah barang kebutuhan pokok masyarakat di wilayah-wilayah terpencil ini. Salah satu pelaku usaha di Kota Ambon yang memasok kebutuhan ke Damer di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah Toko Rahmat di Ruko Batu Merah dengan komoditas barang kebutuhan pokok seperti, Gula pasir, Minyak goreng, Mie Instan, Beras, dan barang campuran lainnya.

Berdasarkan manifest kapal yang diperoleh dari PT. Pelni, KM. Sabuk Nusantara 87 memuat sebanyak 90 ton barang yang berasal dari beberapa pelaku usaha distribusi di kota Ambon. (PJ/INDAG)

Exit mobile version