AMBON (info-ambon.com)-PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW-MMU) menurunkan pasukan khususnya, yakni Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) ke kawasan Kota Jawa, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Rabu (10/5/2023).
Tim PDKB diturunkan untuk mengatasi gangguan sistem kelistrikan tepatnya pada Penyulang Wayame 2. Diketahui Penyulang Wayame 2 ini mendistribusikan listrik ke Hative Besar, BTN Wayame, Kota Jawa, Wailela, Unpatti Sebagian, dan Poka.
Team Leader PDKB, Luthfi Aditiar menuturkan, berdasarkan hasil survey, tim nya menemukan adanya potensi gangguan kelistrikan di Penyulang Wayame 2. Untuk itu, diperlukan antisipasi agar tak terjadi pemadaman tak terduga di kemudian hari.
“Kami melakukan pemeliharaan berdasarkan hasil survey yang ada dan ini konsisten kami kerjakan. Pemeliharaan ini juga bukan merupakan pemeliharaan terencana sehingga harus dieksekusi secepatnya. Hari ini kami lakukan pemeliharaan jumper pada fasa R dan fasa T, dimana ada jumper listrik yang kami temukan tak sesuai konstruksi. Jadi, kami ganti menggunakan jumperan permanent, mencegah ke depan jangan sampai terjadi gangguan terhadap sambungan itu,” tutur Luthfi Aditia dalam rilis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Rabu (10/5/2023).
Proses pengerjaan dilakukan tanpa pemadaman listrik dan menggunakan metode sentuh langsung oleh Tim PDKB. “Melakukan pekerjaan dengan tegangan 20.000 Volt tanpa adanya pemadaman, memang sentuh konduktor secara langsung. Sebenarnya ada metode yang biasa kami lakukan lagi yaitu metode berjarak dengan menggunakan tangga, tidak dengan mobil, namun metode tersebut tidak kami terapkan hari ini.
Selanjutnya, yang harus dipastikan sebelum melakukan pekerjaan ini yakni kondisi kesehatan personil, kelengkapan peralatan maupun Alat Pelindung Diri (APD), seperti sepatu maupun sarung tangan isolasi, jangan sampai ada yg bocor,” terangnya.
Pasukan khusus PLN ini memang merupakan orang-orang pilihan dengan keterampilan dan kompetensi yang khusus. Pasukan ini terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. Mereka memiliki kemampuan khusus dan berisiko tinggi untuk bekerja tanpa harus memadamkan aliran listrik.
Selain itu juga, pasukan ini sudah memiliki sertifikat PDKB sebagai jaminan bahwa mereka memiliki perizinan khusus untuk melakukan pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi ini. Berkat kerja keras PDKB, selama ini banyak masyarakat yang tetap dapat menikmati listrik meski eksekusi lapangan sedang berjalan tanpa harus melakukan pemadaman listrik.
“Petugas telah terlatih selama dua bulan di Semarang, jadi teman-teman ini sudah bersertifikasi dan berkompeten untuk pekerjaan ini,” ujarnya. Dalam proses pengerjaan di lapangan, pasukan PDKB pun harus mengedepankan konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja. Dengan adanya pemeliharan tanpa padam ini, Tim PDKB telah menyelamatkan sekitar 3.400 kWh. “Setiap melaksanakan pengerjaan, ada kWh yang diselamatkan. Dari kWh itu ada juga rupiah yang diselamatkan, jadi menyelamatkan penjualan PLN juga karena tidak dipadamkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Manager Pemeliharaan dan PDKB, Hendrik J. de Queljoe menambahkan, sebelum melakukan pekerjaan ini, harus dipastikan kesiapan dari personil maupun semua hal yang berkaitan, termasuk mobil PDKB yang berfungsi untuk memperlancar pekerjaan tersebut juga mesti dipastikan aman untuk menempati lokasi yang dimaksud agar tidak mengganggu keamanan sekitar.
“Tim PDKB yang melakukan pemeliharaan ini sebelumnya sudah mempelajari hasil survey yang dilakukan, sehingga selanjutnya dapat dipetakan pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan dalam keadaan bertegangan. Ditambahkan, ada target yang harus dilakukan setiap hari terkait dengan pemeliharaan yang harus mereka penuhi, sehingga pemeliharaan bersifat konsisten dan kontinyu setiap hari agar kondisi kelistrikan di Maluku maupun Maluku Utara selalu dalam keadaan aman dan andal, tidak terjadi gangguan yang mengakibatkan kerugian pada pelanggan maupun PLN.
“Sekali lagi saya tekankan, bukan hanya komitmen kami tunjukan saat momen-momen tertentu saja,seperti Idul Fitri kemarein, namun komitmen untuk menjaga suplai kelistrikan harus kita implementasi setiap hari. ini merupakan bentuk kinerja nyata dari PLN untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan secara maksimal dan tentunya berkualitas,” pungkas Hendri. (EVA)