AMBON (info-ambon.com)-Tim Child Care Vlisingen, melakukan pelatihan stimulasi tumbuh kembang anak kepada Kepala Puskesmas dan petugas kesehatan Puskesmas di Kota Ambon. Kegiatan yang di pusatkan di Lantai II Balai Kota Ambon, Selasa (16/10/18) di buka langsung Asisten I Sekkot Ambon, Mintje Tupamahu.
Ambon-Vlisingen; bentuk kerjasama kota saudara antar negara yang diakui efektifitasnya oleh pemerintah RI.
“Transfer of knowledge dari tim child care vlisingen untuk simulasi tumbuh kembang anak, karena anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi untuk masa depan. Oleh karena itu, perhatian pemerintah terhadap kesehatan untuk tumbuh kembang anak semakin besar,”jelasnya.
Dikatakan, pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya, antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin, seperti anak masih di dalam kandungan ibu sampai 5 tahun.
“Upaya kesehatan ibu dilakukan sebelum dan sementara hamil, pemeriksaan ini dilakukan agar anak tetap sehat dan lahir dengan selamat, dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak, supaya mencapai tempat perkembangan, fisik, mental, emosional yang luar bisa serta untuk masa depan yang baik,”ujar Tupamahu.
Dia menyatakan, otak anak bayi berbeda dengan otak orang dewasa, otak bayi di bawa lima tahun (Balita) lebih praktis, karena sifat otak pada balita mempunyai sisi positif. Sisi positifnya terbuka untuk terus belajar, otak balita lebih peka terhadap lingkungan, sementara untuk sisi negatifnya itu, lingkungan yang tidak mendukung seperti asupan gizi yang tidak seimbang, kurang stimulasi, dan tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai oleh karena masa 5 tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa kini.
“Untuk itu, orang tua harus memperhatikan anak dengan serius, seperti memberikan asupan gizi yang baik, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk pendeteksi dan intervensi dini ,”lanjut Tupamahu.
Selain itu, sasaran di Kota Ambon anak berjumlah 50.297 persen, ini berarti ada 50 persen yang belum di stimulasi, hal ini disebabkan, karena kesiapan waktu dari orang tua kurang, dan kurang partisipasi dari lintas sektor, secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan simulasi deteksi dan intervensi, untuk itu diselenggarakan dalam bentuk kemitraan, antara keluarga, orang tua, pengasuh anak, anggota keluarga, masyarakat, kader, toko masyarakat, LSM dan sebagainya.
“Semoga dengan dikunjungi oleh walikota dan walikota Vlisingen beserta tim child care, tentunya kesempatan ini langka, karena itu kepada para petugas puskesmas, diharapkan dapat mengikuti kegiatan ini dengan tekun dan seksama, demi kepentingan tumbuh kembang anak anak kota ambon yang optimal,”pungkas Tupamahu.
Kegiatan ini dihadiri pula Walikota Vlisingen- Belanda, Mr Bas Van Den Tillaar, istri dan anaknya, serta Wakil Walikota Vlissingen–Belanda, Albert Vader.(IA-EVA)
Discussion about this post