AMBON(info-ambon.com)-Politisi PDI-P asal Maluku yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 dan terpilih kembali pada jabatan yang sama periode 2019-2024, Mercy Barens menegaskan, karena Maluku berada pada salah satu wilayah atau daerah rawan gempa dan tsunami, maka ke depan, Pemerintah Pusat dan daerah sudah harus memiliki skenario yang holistik dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami.
Melalui rilis yang diterima redaksi info-ambon.com, Senin pagi (30/9/2019), Barens kemukakan, pihaknya akan meminta pemerintah pusat, untuk bagaimana menyiapkan masyarakat luas dengan informasi yang benar dan tepat, menyiapkan ‘early warning system’ atau sistem peringatan dini terhadap ancaman tsunami sampai ke pulau-pulau kecil dan terluar di Maluku.
“Ini akan kita dorong agar ada kesiapan dan ketanggapan Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana,” tandasnya.
Sebagai anggota DPR RI Dapil Maluku Barends juga menyampaikan rasa dukacita dan keprihatinan yang mendalam atas musibah gempa yang terjadi dan menimpa masyarakat di Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
“Saya sangat berduka dan prihatin atas musibah gempa yang melanda Kota Ambon, SBB dan Malteng yang telah memakan korban jiwa, rusaknya sejumlah bangunan publik dan rumah penduduk. Walau berada jauh karena penugasan partai tapi koordinasi cepat telah dilakukan dengan Tim Kerja Rumah Aspirasi di Ambon dan Baguna DPP PDI Perjuangan untuk segera menyalurkan bantuan,”ungkapnya melalui rilis yang diterima redaksi info-ambon.com, Senin pagi (30/9/2019).
Mercy mengaku, saat gempa terjadi dirinya sedang mengikuti Konferensi Internasional tentang Pembangunan Berkelanjutan di New York, Amerika Serikat. Kehadirannya disana untuk menjalani penugasan dari Ibu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan bersama 4 petugas partai lainnya.
Untuk itu, kata dia, melalui saluran telepon, pada tanggal 27 September 2019 dirinya telah meminta Rumah Aspirasi Mercy Chriesty Barends (RA-MCB), untuk mengunjungi lokasi-lokasi tempat penampungan warga yang mengungsi dan terdampak gempa untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan kebutuhan darurat yang bisa disediakan oleh RA-MCB dalam waktu cepat.
“Besoknya, pada tanggal 28 Tim-RA -MCB telah bergerak memberikan bantuan penanggulangan darurat bagi masyarakat korban gempa. Beta tetap ada bersama masyarakat yang sedang berduka. Semoga apa yang kami berikan dapat mengurangi sedikit beban basudara di lokasi pengungsian,” ungkapnya.
Mercy menyampaikan, dari data yang diperoleh dari Direktur RA-MCB, Vicky Soukotta, bantuan penanggulangan darurat telah dibagikan tim RA-MCB bagi masyarakat yang terdampak gempa.
Sejumlah bantuan yang disalurkan itu, berupa sarimie 100 karton, air mineral 1500 ml 100 karton, beras 5 kg 20 sack, sabun mandi batangan 10 karton, odol gigi 5 karton, sikat gigi 5 karton, pampers bayi 5 karton, pembalut 5 karton. Dari apa yang disampaikan Vicky, bantuan ini telah diberikan bagi warga masyarakat yang benar-benar terdampak bencana. Seperti warga yang rumahnya rusak/hancur, tanah di lingkungan tempat tinggal longsor/retak sehingga harus mengungsi.
Bantuan tahap I ini, telah didistribusi pada lokasi-lokasi penampungan warga di Desa Liang, Desa Waai (daerah jalan tani sampai ke hutan), Desa Tulehu (Kampung Naniset, Kampung Kayu Manis), Dusun Taeno yang menampung pengungsi dari Poka, Rumahtiga, Wayame, dan Lapangan Bola Galunggung yang menampung warga dari pasar Mardika dan Batu Merah.
Saat ini, Mercy dan Tim RA-MCB sedang berkoordinasi dan terus melakukan survey langsung di lapangan dan menyiapkan rencana distribusi bantuan lanjutan bagi warga yang memilih mengungsikan diri karena takut wilayah tempat tinggal mereka terancam gempa, yang terkonsentrasi di sejumlah lokasi penampungan di Kota Ambon dan Maluku Tengah, terutama yang berada di sekitar Bentas, Lateri, Paso, Negeri Lama, Batu Koneng dan Kairatu sekitarnya.
“Saya sadar tidak mungkin mampu melayani seluruh warga yang jumlahnya sudah sekitar ratusan ribu yang sedang mengungsi karena takut. Namun prioritas kami dahulukan bagi yang benar – benar terkena musibah. Setidaknya saya ingin membantu meringankan beban warga di lokasi – lokasi pengungsian yang pasti sedang berada dalam kondisi prihatin,” ungkap Mercy.
Selain memberikan bantuan penanggulangan darurat secara langsung bagi warga, dari New York, Mercy juga berusaha mengkoordinasi bantuan dari pihak-pihak lain. Salah satunya, melalui Bidang Penanggulangan Bencana dan BAGUNA DPP PDI Perjuangan di Jakarta.
“Kami baru saja mengirim 16 koli kiriman bantuan dari Baguna DPP PDI Perjuangan ke Ambon, dan sesuai rencana bantuan tersebut tiba di Ambon pada hari Minggu (29/9/2019) kemarin yang selanjutnya akan didistribusi oleh DPD PDI Perjuangan Maluku”, tandasnya.
Mercy berjanji, saat tiba kembali di Tanah Air, dirinya akan melakukan sejumlah koordinasi dengan berbagai Kementrian dan lembaga terkait di Jakarta, untuk memastikan bahwa bantuan bagi korban dan penanganan Maluku pasca gempa benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan daerah.
“Saya akan mendorong dan mengawal kebijakan pemerintah pusat terkait penanggulangan pasca gempa, guna memastikan bahwa semua program dan kegiatan penanggulangan, pemulihan dan rekonstruksi Maluku pasca gempa benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan daerah,” urainya. (PJ)