Tahun 2020, Anak dari Keluarga Tak Mampu Diberikan Uang Saku oleh Pemkot Ambon

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, SH.

AMBON(info-ambon.com)-Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kembali menegaskan, bahwa Pemerintah Kota (PEmkot) Ambon akan berkordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk memberikan uang saku kepada anak sekolah dari keluarga kurang mampu di tahun 2020 mendatang.

Di kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City Kota Ambon Tahap II di lantai II Balai Kota Ambon, Kamis (1/8/2019), Louhenapessy sampaikan, kebijakan yang akan diambil tersebut, berdasarkan kondisi rill di lapangan terkait masalah kesenjangan, khususnya di sekolah.

‘’Saya kadang ke sekolah dan amati. Saya lihat bahwa ketika bel istirahat berbunyi, hanya anak-anak yang orang tuanya ASN, orang tuanya pejabat, pengusaha, pegawai swasta, anak anggota DPRD yang bisa nikmati jajanan yang dijual, sementara anak lain yang dari latar belakang tidak mampu, hanya bisa melihat dan menonton saja, karena mereka tidak mampu membeli jajanan,’’ jelasnya.

Kondisi ini, lanjutnya, tentu akan memberikan dampak dendam social keseluruhan yang bisa dilimpahkan kepada orang tua ataupun pemerintah, makanya kita mesti kita dorong itu, sehingga jika istirahat anak pejabat, anak ASN anak pengusaha dan pekerja lainnya makan permen, maka anak pemulung, anak tukang sampah, anak tukang ojek, anak kernet mobil dan lainnya juga menikmati hal yang sama dengan uang jajan dari pemerintah tersebut.

‘’Kita akan pikirkan, mungkin…ini masih kemungkinan ya, kita berikan uang harian Rp2 ribu atau Rp30ribu untuk sebulan atau nilai lainnya. Ini akan kita matangkan jumlahnya, namun diberikan juga dalam bentuk tabungan sehingga bisa dikontrol oleh guru di sekolah,’’ aku Louhenapessy.

Terkait pemberian uang jajan itu juga, pihaknya akan membuat regulasi atau indicator-indikator terkait siapa saja yang berhak mendapatkannya, jangan sampai ada anak ASN yang masuk dalam indikator ini juga.

‘”Di Ambon ini,  ketika ditanya siapa keluarganya misikin, maka jawabannya  tidak ada, namun ketika disampaikan bahwa keluarga miskin itu akan mendapat bantuan, maka banyak sekali tangan yang terancung,’’ demikian Louhenapessy. (PJ)

Exit mobile version