Struktur Perpustakaan IAIN Hancur, Auditorium-Lab MIPA dan Gedung Gensed Turut Serta

Ketua Tim Kordinasi Penanganan Bencana (TKPB) Kota Ambon, A G Latuheru, tim BNPB RI, Kabid RR BPBD, Ronald Lekransi saat menemui Rektor IAIN Ambon, Hasbulah Toisutta saat meninjau langsung kerusakan bangunan akibat pergerakan tanah disana. -PJ-

AMBON(info-ambon.com)-Hujan yang terus mengguyur Kota Ambon sepekan ini, membuat beberapa gedung di kampus Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon rusak parah dan dipastikan, tidak dapat difungsikan lagi. Saat ini, gedung perpustakaan, sudah bergeser, miring dan strukturnya sudah hancur.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku, mengakui, dengan kondisi alam seperti ini, maka pihaknya belum bisa berbuat banyak. Yang saat ini bisa dilakukan hanyalah penanganan darurat dengan memblokade jalur-jalur air yang mengarah pada daerah-daerah longsoran.

Ruang gensed milik IAIN Ambon, yang sudah turun sekitar 2,5 meter, akibat pergeseran tanah disana.-PJ-

Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku Ismael Usemahu, Minggu (9/6/2019) di lokasi kampus IAIN Ambon sampaikan, di lokasi IAIN ini, penurunan tanah cukup besar. ‘’Kalau kita lihat, di akhir bulan Mei kemarin, penurunannya belum begitu besar, namun saat ini penurunannya sudah mencapai 2,5 meter dan dampaknya pada gedung perpustakaan, kemudian auditorium, lab MIPA. Ini imbas dari pergeseran tanah tersebut,’’ jelasnya.

Areal luasan tanah yang mengalami pergeseran, lanjut Usehamu, sekitar 250X200 meter dan dalam luasan itu, ada gedung perpusataan, lab MIPA dan auditorium serta bangunan gensed. ‘’Bangunan gensed sudah turun sekitar 2,5 meter. Penurunannya mirip dengan kondisi bangunan yang terkena gempa,’’ jelasnya.

Ruang Auditorium IAIN Ambon…

Saat ini, penanganan darurat yang dilakukan adalah dengan memblokade aliran-aliran air yang mengarah ke daerah longsoran, dan sudah dibuat 2 titik blokade. Upaya lainnya adalah pada daerah longsoran yang terbuka, akan dipasang terpal-terpal agar air tidak meresap langsung saat hujan.

‘’Kami sudah meminta bantuan BNPB Provinsi Maluku dan BPBD Kota Ambon untuk terpal supaya menutupi bagian longsoran dari dampak hujan secara langsung,’’ ujarnya.

Longsoran di Batu Meja, naik-naik Bere-bere. -PJ-

Pada kesempatan yang sama, Tim Kordinasi Penanganan Bencana (TKPB) Kota Ambon yang langsung dikordinir Sekretaris Kota, A G Latuheru juga melakukan kunjungan ke IAIN Ambon.

Latuheru turun dengan personil lengkap, baik dari BNPB RI, serta juga BPBD Kota Ambon yang dipimpin Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ambon, Ronald Lekransi.

Kepada Rektor IAIN Ambon, Hasbullah Toisutta, Latuheru sampaikan, kehadiran tim BNPB RI, sebagai respon atas bencana yang sementara terjadi di Maluku khususnya di Ambon. Dan juga termasuk kerusakan di IAIN Ambon.

Menurutnya, Kepala BNPB RI, Donny Moenardo ambil langkah cepat dan langsung memerintahkan tim, untuk turun meninjau serta melakukan assesement terhadap dampak bencana akibat hujan di Maluku.

Hasil assesement tim BNPB ini, lanjut Latuheru sangat penting, untuk menentukan langkah-langkah strategis pemerintah pusat melalui BNPB RI melakukan intervensi, membantu mengatasi akibat bencana di kota ini.

Kepada Rektor IAIN , Latuheru juga menyampaikan keprihatinan atas nama warga Ambon atas musibah tersebut, dan berharap pihak kampus juga secepatnya mengambil langkah-langkah, guna melaporkan persoalan ini ke berbagai pihak terkait, sehingga ada jalan keluar terbaik untuk aktifitas kampus. Apalagi, esok, kegiatan kampus sudah mulai berjalan.

Ia tambahkan, sebagaimana yang pernah disampaikan dalam Rakor dengan Kapolda Maluku, maka saat ini, sebaiknya dihindari pemanfaatan bangunan Perpustakann, Auditorium, Labaratorium MIPA dan gedung Gensed, selama musim hujan.

Dan apabila cuaca panas, disarankan agar bangunan perpustakaan dan bangunan ruang gensed diupayakan dibongkar, untuk menghilangkan gaya vertikal bangunan terhadap tanah, yang berdampak pergerakan tanah secara masif , yang beresiko terhadap  ruang rektorat. ‘’Perbaikan terhadap jalur air, supaya air dapat diarahkan posisi pembuangan akhirnya. Karena air, menjadi penyebab utama tanah terus bergerak,’’ jelasnya.

Untuk bangunan pendukung seperti talud, yang akan dibangun juga diminta tidak dari pasangan bantu, tetapi harus berkonstruksi baja seperti kontruksi turap atau menggunakan konstruksi tiang pancang untuk memikul tekanan tanah yang ada sekarang serta sebaiknya lokasi di bekas longsoran dijadikan ruang terbuka hijau dan ditanam tanaman yang perakarannya bisa menahan air.

Kepada Rektor IAIN Ambon, Hasbullah Toisutta, pada kesempatan yang sama menyampaikan apreseasi atas kepedulian Pemkot Ambon terkait kondisi IAIN Ambon saat ini.

Pihaknya juga sudah melaporkan persoalan ini ke Jakarta serta juga kepada kontraktor pembangunan yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) di Jakarta. Dan pihak kontraktor berjanji segera ke Ambon dengan menyertakan ahli geologi guna melihat dan mempelajari langsung struktur tanah yang ada.

Soal usulan rekomendasi yang disampaikan Pemkot Ambon, pihaknya memberikan atensi khusus, dan akan berkordinasi dengan instansi terkait di pemerintahan guna mengambil keputusan lanjutan. ‘’Ini khan bangunan pemerintah, tentu untuk membongkarnya, kita harus melalui prosedur yang sudah ditetapkan,’’ ujar Toisutta.

Pihaknya sudah melakukan dokumentasi terhadap semua perkembangan yang terjadi, khusus pada bagunan-bangunan yang terkena dampak, sehingga bisa menjadi bukti otentik untuk pengambilan keputusan selanjutnya.

Terkait bukti tersebut, Sekot Ambon, A G Latuheru menyarankan, agar tidak hanya dokumentasi foto, namun dokumentasi video juga sangat penting.

TINJAU LOKASI LONGSOR

Sebelum mengunjungi IAIN Ambon, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ambon, Ronald Lekransi bersama tim BNPB RI juga melakukan peninjauan di beberapa lokasi tanah longsor dan retakan tanah diantaranya di Batu Meja tanjakan Bere-Bere dimana terjadi longsoran dan pohon tumbang yang mengancam rumah warga, Cek Dam di Kayu Tiga dimana ada longsoran yang menimpa 2 rumah warga, serta di Gunung Malintang RT 005/06 Negeri Hative Kecil.

Longsoran di Gunung Malintang yang menerpa rumah salah satu warga di RT 005/06 Negeri Hative Kecil. -PJ-

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ambon, Ronald Lekransi menyebutkan, sebelum kunjungan hari ini, kemarin, Sabtu (8/6/2019) pihaknya dan tim BNPB RI juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa titik bencana diantaranya di Wailela-Rumah Tiga (longsoran yang menimpa rumah keluarga da Costa), juga ke Batu Koneng yang terjadi longsoran disana, serta di Kate-Kate dimana terjadi longsoran yang menyebabkan amblas talud disekitar pemukiman warga. (PJ)

Exit mobile version