TERNATE(info-ambon.com)-Perayaan Natal Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Tahun 2021, dipusatkan di Klasis Ternate, Provinsi Maluku Utara, Jumat (21/1/2022) kemarin.
Dalam renungan singkatnya, Pendeta Pendeta Novadyette Mailoa/N mengajak umat untuk sadar dan memfokuskan diri pada kekayaan batin dan terus sibuk dengan hal-hal yang membantu menyeimbangi kehidupan ini, sehingga lebih cerdas, bijak dan seimbang.
Ia mengajak umat Tuhan, untuk tetap teguh berkomitmen menjaga kehormatan sebagai orang percaya dimanapun kita berada dan diutus dengan melakukan kebaikan, kesetiaan dan peduli terhadap orang lain, supaya hidup ini menjadi jauh lebih berarti.
Drs. Bodewin Wattimena, Ketua Panitia PHBG Sinode GPM, dalam laporannya, mengatakan bahwa sesuai arahan MPH Sinode GPM, Perayaan Natal tingkat Sinode GPM tahun 2021 dilaksanakan bersama dengan umat GPM di wilayah pelayanan Provinsi Maluku Utara dan dirayakan di Klasis Ternate tepatnya di Gereja Imanuel.
Wattimena juga melaporkan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan PHBG Sinode GPM, antara lain; sepekan pembinaan keluarga (kebaktian di keluarga-keluarga) yang telah berlangsung sepanjang Minggu-minggu Adventus.
Pastoral dan aksi diakonia pada seluruh tingkatan pelayanan yang terlaksana pada tingkat Klasis dan jemaat seGPM dan pada tingkat Sinode akan dilaksanakan pada Sabtu (22/1/2022).
Bersamaan dengan peresmian Lapak berupa penyerahan paket kebutuhan pokok kepada kelompok sasaran para pemulung dan masyarakat lain yang terdampak covid 19 di Kota Ternate, Penataan lingkungan gereja menjelang natal, Ibadah perayaan natal di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
“Anggaran yang dibutuhkan dalam perayaan Natal tingkat Sinode GPM bersumber dari Pemerintah Provinsi Maluku, kontribusi Sinode GPM, dan sumbangan serta usaha panitia,” tutur Wattimena.
Wattimena mewakili panitia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Maluku atas sumbangan dan bantuan juga bagi Gubernur dan walikota Ternate, Pimpinan TNI/Polri beserta seluruh jajaran atas kesediaan untuk memfasilitasi natal Sinode GPM di Maluku Utara – Ternate.
Sementara itu, dalam arahannya, Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E T Maspaitella mengatakan, menjadi GPM di Maluku Utara adalah menjadi Maluku Utara secara hakiki. Kami sadari bahwa GPM adalah gereja suku yang berada di dua provinsi, yakin Maluku Utara dan Maluku.
Ia menjelaskan bahwa kohesi atau kesatuan dua sub kultur ini adalah suatu keniscayaan yang dapat menjaga kesatuan dalam keragaman masyarakat Timur Indonesia.
GPM harus ada dalam konteks ini, karena tanpa itu, GPM kehilangan semangat untuk menjadikan Indonesia Timur sebagai satu keluarga besar yang harus saling menolong, menopang, membantu dan menanggung beban satu terhadap lainnya.
Tuhan sudah melimpahkan segala berkatNya baik pada manusia dan masyarakatnya, pada pulau, gunung dan lautannya dan pada semua potensi kekayaan di dalamnya.
Menurutnya, tugas itu bagi GPM bertujuan pula untuk memelihara kehidupan “orang Basudara” di Kepulauan Maluku serta panggilan membangun negeri di Moluko Kie Raha adalah panggilan menjadi gereja.
Dalam kesempatan ini, Pendeta Maspaitella mengungkapkan bahwa ada dua agenda penting yang akan dilaksanakan di Klasis Ternate yaitu Rapat Evaluasi Anggaran Tahunan 2021, dan Natal Kristus Sinode GPM .
Dimana 30 Klasis dari Maluku akan datang menjumpai saudara-saudara GPM di 4 Klasis di Maluku Utara dan semua masyarakat Maluku Utara namun terkendala oleh gangguan teknis pada Kapal PELNI maka agenda REVAT 2021 dilaksanakan di Ambon, dan Natal tetap dilaksanakan di Ternate.
Pendeta Maspaitella mengatakan, melalui spirit Tema Natal GPM Tahun 2021: Merayakan Natal Dengan Rendah Hati Dan Setia (Matius 1:18-25), Sinode GPM menyatakan syukur bersama semua warga GPM di Maluku Utara.
Dan berterimakasih untuk kerjasama dengan pemerintah, pimpinan dan prajurit TNI/Polri, atas kinerja pembangunan dan keamanan yang turut dirasakan masyarakat dan warga GPM di sini.
Selanjutnya, Walikota Ternate Dr. H. M. Tauhid Soleman,M.Si, dalam sambutannya mengatakan kerukunan umat beragama yang merupakan pilar kerukunan nasional yang dinamis harus terus dipelihara dari waktu ke waktu. Di kota ini lahir dari Rahim toleransi dan saling mengasihi.
Modal tersebut saya tuangkan dalam tujuan pembangunan yakni sebagai pemegang sekaligus pengambil kebijakan yaitu semua warga punya hak yang sama untuk pelayanan.
“Kita tetap menjadi mitra dengan membangun kerjasama yang lebih baik untuk kepentingan pembangunan kota Ternate lebih baik kedepan,” ungkap Soleman.
Menutup rangkaian acara Perayaan Natal Sinode GPM, KH. Abdul Gani Kasuba, Lc – Gubernur Maluku Utara, menyambut dengan hangat tamu undangan.
“Hampir sebagian besar saya kenal ketua-ketua Klasis karena sebagian adalah keluarga saya,” tutur Kasuba.
Ia mengawali sambutan dengan sedikit bercerita tentang pengenalannya terhadap GPM. Menurutnya, GPM adalah sekolah pertama di Halmahera Selatan tepatnya di Desa Wayaua. GPM yang pertama menyekolahkan anak-anak di seluruh daerah Kecamatan Bacan.
“Ada 2 tokoh agama seorang Imam dan seorang Pendeta Manuhutu. Jalan memberitakan injil ke 7-8 Desa begitu pula dengan Imam,” imbuhnya.
Ia menyampaikan tekadnya adalah untuk mengamankan Maluku Utara. Menjadikan Maluku Utara sebagai masyarakat yang hidup mengedepankan toleransi antar umat beragama, saling menghargai satu dengan yang lain.
Melalui tekadnya itu, Maluku Utara mendapat penghargaan sebagai “Neg’ri Paling Bahagia di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi nomor satu tertinggi di Indonesia,”.
Turut hadir dalam acara ini, MPH Sinode GPM, KH. Abdul Gani Kasuba, Lc Gubernur Maluku Utara, Drs. Barnabas Nathaniel Orno – Wakil Gubernur Maluku, Dr. H. M. Tauhid Soleman,M.Si – Walikota Ternate, Hi. Bassam Kasuba – Wakil Bupati Halmahera Selatan, Pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Maluku, Pimpinan Lembaga keagamaan, Pejabat lingkup kantor Sinode GPM, Ketua-ketua Klasis se-GPM. (*/PJ)