Sekot Ambon Tinjau Kesiapan Sekolah Jelang PTMT 2022

Sekot Ambon A Rimasse didampingi Kadis Pendndikan E Tasso saat meninjau sekolah menghadapi PTMT yang direncanakan berlangsung 2022.-EVA-

AMBON (info-ambon.com)-Guna mempersiapkan Sekolah dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kota Ambon pada tahun 2022 mendatang. Sekertaris Kota Ambon, Agus Ririmasse didampingi Kadis pendidikan, Kadis Perhubungan, Kasat Satpol PP, Dinas Kesehatan, Kepala DLHP meninjau sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP), Senin (27/12/2021).

Kunjungan kerja perdana yang dilakukan ini untuk memastikan kesiapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Sekolah yang dikunjungi, diantaranya SMP Negeri 13, SMP Negeri 7, SMP Santo Andreas, SMP Negeri 6, SMP Kristen, SMP Negeri 4, dan SMP Negeri 2 Ambon.

Besok akan dilanjutkan peninjauan pada Sekolah SMP Negeri 8, SMPN 18, SMP Negeri 9, SMP Negeri 3, dan SMP Kalam Kudus.

Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse mengatakan, Pemkot memberikan perhatian penuh kepada sektor pendidikan, karena selama pandemi Covid-19 mengakibatkan proses PTM tidak berjalan dengan baik.

Menurut Sekot, sesuai PTMT dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tentang pencegahan dan penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022.

“Kita memberikan perhatian khusus untuk bidang pendidikan pada jenjang SMP karena 80 hingga 100 persen guru dan siswa telah divaksin,” kata Sekot dalam keterangan pers di Ruang Vlisingen, Senin (27/12/2021).

Dikatakan, kita utamakan SMP karena ini sudah vaksin, sehingga arahan bapak Walikota dan Wakil wali kota kepada saya sebagai sekretaris kota Ambon untuk meninjau secara langsung sekolah-sekolah tersebut.

“Kita utamakan yang sudah vaksin , dimana capaian yang sudah mencapai atas 80 persen untuk dapat melaksanakan belajar mengajar secara langsung dan terbatas,” terang Sekot.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Edy Tasso menambahkan, SMP yang siswanya sudah divaksin 80 persen akan melaksanakan PTM secara terbatas pada awal tahun dengan protokol kesehatan.

“Kita akan mengatur sistem pembelajaran sebaik mungkin, baik itu siswa akan di bagi 50 persen, hal ini dilakukan agar bisa menjaga jarak,” ujarnya.

Dikatakan, proses masuk dan keluarnya siswa akan diatur juga oleh Satgas Penanganan Covid-19 yang ditempatkan pada masing-masing sekolah.

“Kita telah bentuk Satgas Covid-19 pada sekolah-sekolah tersebut, guna memperhatikan masuk dan pulang para siswa siswi ini,” tutup Tasso. (EVA)

Exit mobile version