AMBON (info-ambon.com)-Dalam rangka mencari bentuk media edukasi dan informasi bagi peningkatan kesiapsiagaan ketika tsunami dan juga mengintegrasikan upaya mitigasi dalam RT/RW Kota Ambon, Tim Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala yang terdiri dari Prof. Dr. Syamsidik dan Dr. Rina Suryani Oktari berkesempatan mengunjungi Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse, di ruang kerjanya, Senin (29/8/22).
Dalam pertemuan tersebut dijelaskan sejumlah agenda kerja Tim yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Diantaranya, Diskusi sejarah peristiwa tsunami di Kota Ambon dan upaya warga/pemerintah dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap tsunami menjadi pokok perbicangan.
Prof. Dr. Syamsidik dalam paparannya kepada Sekretaris Kota Ambon, mengingatkan bahwa sejarah mencatat sebagian masyarakat sering gagal mengambil pelajaran dari sebuah peristiwa sejarah sebelumnya yang terjadi di wilayahnya maupun wilayah lain di sekitar.
“Fakta bahwa tsunami relatif jarang terjadi, lebih lanjut berkontribusi pada menurunnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan di masyarakat,” pungkasnya.
Selanjutnya disampaikan bahwa, Tim TDMRC Universitas Syiah Kuala bersama Pemerintah Kota Ambon melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan bekerja sama dengan Universitas Pattimura untuk menyelenggarakan acara Focus Group Discussion dengan Tema” Integrasi Tsunami Historis ke dalam Kebijakan Kesiapsiagaan dan Penataan Ruang Kota Ambon”.
“Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari Riset Kerjasama yang dilakukan selama tiga tahun (2022-2024) melalui pendanaan Penelitian Unggulan Universitas (PUU), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala serta bagian dari Project Riset SATREPS yang melibatkan beberapa institusi dari Indonesia dan Jepang,” jelasnya.
Sementra itu, Sekot Ambon yang didampingi Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon, Ronald Lekransy memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tim TDMRC Universitas Syiah Kuala untuk segala waktu dan pikirannya dalam membangun kualitas penanggulangan bencana di Kota Ambon. Serta mendukung penuh semua upaya yang dikerjakan tim bersama pemerintah Kota Ambon, dan berharap semua informasi ini dapat menjadi dokumen yang bukan saja dimiliki oleh aparatur pemerintah tetapi lebih dari itu menjadi bagian dari konsep membangun budaya sadar bencana bersama seluruh masyarakat di Kota Ambon.
“Untuk itu, saya minta Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon, agar dapat memberikan informasi secara luas kepada masyarakat terkait hasil yang diperoleh, melalui kanal-kanal media sosial yang dimiliki Pemerintah Kota Ambon dan media cetak, elektronik, online lainnya,” terang Sekot.
Diketahui, dalam FGD nantinya akan dipaparkan sejarah peristiwa tsunami di Ambon yang akan disampaikan oleh Dr. Ferad Puturuhu dari Universitas Pattimura. Selain itu juga Prof. Dr. Syamsidik akan mempresentasikan tentang hasil kajian probabilistik bahaya tsunam, dan Dr. Rina Suryani Oktari yang akan membahas tentang kajian kesiapsiagaan masyarakat Kota Ambon dalam menghadapi bahaya tsunami. (EVA)