AMBON (info-ambon.com)-Ekspor Maluku pada bulan Juni 2020 didominasi komoditi barang non migas dari kelompok ikan dan udang yaitu jenis ikan tuna sirip kuning (tuna saku fresh cut, ground meat, Cube, tuna loin,tuna strip, loin center cut), ikan tuna (fresh tuna whole -tuna big eye; frozen tuna fillet), dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,04 juta.
Sayang, nilai ini turun sekitar 77,62 persen jika dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Mei 2020 yakni sebesar US$ 4,65 juta yang juga berasal dari komoditas barang non migas yang sama.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jessika Pupella dalam rilisnya, Selasa (4/8/2020) menyebutkan, ekspor Maluku Januari-Juni 2020 seluruhnya berasal dari kelompok ikan dan udang.
“Komoditi ikan dan udang yang diekspor adalah jenis ikan kerapu, ikan tuna,ikan layang, lobster, kepiting hidup/live crab, dan udang (vannamei shrimp& Penaeus monodon shrimp–udang windu) senilai US$ 30,54 juta,”ujar Pupella.
Jika dibandingkan nilai ekspor Januari–Juni 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019 menunjukan kenaikan sekitar 347,70 persen.
Selain itu, ekspor menurut negara tujuan, Pada Juni 2020 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN yakni Vietnam serta Negara di kawasan Asia lainnya yaitu Jepang. Ekspor Maluku juga merambah Amerika Serikat dengan nilai US$ 0,35 juta. Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara Vietnam yakni US$ 0,56 juta.
Jika dibandingkan dengan Mei 2020, terjadi penurunan ekspor ke negara Jepang sebesar 60,77 persen sedangkan ekspor ke negara Vietnam mengalami peningkatan sekitar 253,14 persen.
“Maluku melakukan ekspor ke Negara anggota ASEAN pada periode Januari –Juni 2020, yang terbesar yakni Vietnam senilai US$ 1,99 juta atau mengalami peningkatan 158,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019,”lanjut dia.
Sementara untuk kawasan Negara Asia Lainnya yaitu Hongkong mengalami penurunan nilai ekspor sekitar 66,10 persen sedangkan Jepang mengalami kenaikan sekitar 24,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari s.d. Juni 2020 didominasi oleh negara Tiongkok yaitu sebesar US$ 23,70 juta atau 77,62 persen dari total ekspor Maluku.
Pupella menambahkan, ekspor menurut Pelabuhan Muat Ekspor Maluku selama bulan Juni 2020 melalui pelabuhan ekspor di Kota Ambon yakni Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura. Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang. Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2020 maka terlihat terjadi 4 penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura, masing-masing sekitar 78,97 persen dan 60,86 persen.
Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari –Juni 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019 menunjukkan peningkatan terbesar pada Pelabuhan Yos Sudarso–Ambon sekitar 532,99 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
“Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso yakni sekitar US$ 28,89 juta atau mencapai 94, 59 persen. Volume ekspor Maluku pada bulan Juni 2020 untuk kelompok ikan dan udang
mencapai 0,16 ribu ton atau turun 82,76 persen dibandingkan Mei 2020. Selama periode Januari –Juni 2020, volume ekspor Maluku mencapai 5,38 ribu ton atau meningkat 630,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Kelompok komoditi ikan dan udang memberikan kontribusi 100 persen terhadap total seluruh ekspor Maluku pada Juni 2020,”tutup dia.(EVA)