AMBON(inFo Ambon)–Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pemilik 1 kursi di DPRD Maluku masih memainkan teka-teki sulit terkait rekomendasi yang akan diberikan untuk proses Pemilihan Gubernur Maluku 2018 mendatang.
Saat mengunjungi Maluku, Selasa (17/10/17) Ketua Umum Partai Pesatuan Pembangunnan (PPP) M. Romahurmuziy menegaskan, meskipun mayoritas DPC PPP di Maluku menentukan pilihannya ke Murad Ismal (MI) namun itu belum menjamin DPP PPP memberikan rekomendasi bagi balon tersebut.
“Jadi saat ini kita belum menyampaikan keputusan diinternal DPP, karena nanti kita akan mengacu pada perkembangan penugasan yang kita cermati berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) yang terakhir. Memang di Rapimwil PPP Maluku yang terakhir, mayoritas cabang menghendaki PPP mengusulkan MI sebagai calon gubernur, namun itu bukan serta menjamin PPP langsung memberikan rekomendasi, tetapi ada mekanisme yang diatur dalam internal PPP,” tandas Rommy usai menghadiri Rakor Kemenag Maluku di gedung Islamic Center.
Dia akui, saat ini yang ada di DPP PPP, merujuk pada 2 nama, yakni Said Assagaff dan Murad Ismail, tetapi sejauh ini belum ada rekomendasi untuk keduanya yang sudah diterbitkan DPP PPP.
PPP, lanjutnya, harus terlebih dulu melakukan komonikasi tingkat nasional dengan partai-partai lainnya untuk menyamakan pandangan, sambil menunggu genapnya syarat pengusungan dari calon-calon yang ada.
Romahurmuziy menegaskan, secara internal, untuk menetapkan siapa calon gubernur atau wakil gubernur yang diusung PPP, maka ada 4 kriteria yang jadi patokan, yakni integritas, kapasitas, aksetabilitas dan elektabilitas.
Ia mengakui, meskipun nantinya keputusan DPP ada yang berpandangan lain dengan keputusan tersebut, tetapi ketika DPP sudah memutuskan mau tidak maka seluruh kader-kader diwajibkan mengamankan dan memenangkan calon yang diusung. ‘’Rencananya bulan Desember, rekomendasi itu akan kami putuskan di internal PPP,’’ jelasnya. (IA-GR)
Discussion about this post