AMBON (info-ambon.com)-Raja definitif Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon periode 2022-2028 Audy Salhuteru resmi dilantik Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena. Pelantikan sesuai Surat Keputusan (SK) Wali Kota Ambon No 357 tahun 2022. Pelantikan berlansung di Unit Layanan Administrasi (ULA) Pemkot Ambon, Jumat (10/6/2022).
Sesuai UU no 6 Tahun 2014 tentang desa, maka pemerintahan desa atau negeri sebagai unsur terdepan yang harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat, efektif, efisien dan tentunya mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting yang sangat penting.
Wattimena menyampaikan, seiring dengan perkembangan teknologi dan juga dinamika dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintahan desa dituntut untuk lebih aspiratif, kreatif, inovatif, dan cepat tanggap terhadap perkembangan situasi serta kondisi dalam kehidupan masyarakat.
“Pemerintahan desa atau Negeri menjadi salah satu pilar tokohnya penyelenggaraan otonomi daerah, maka dengan itu, keberhasilan sangat ditentukan pula oleh keberhasilan kepemimpinan kepala desa,” jelasnya.
Dikatakan, berbagai tahapan dan proses panjang yang telah dilalui selama kurang lebih 2 tahun, sebagai sebuah negeri dimulai dari musyawarah penetapan mata rumah parentah, yang mana calon kepala pemerintah negeri yang semuanya telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk sampai pada pelantikan di hari ini.
“Tentunya tidak dapat dipungkiri, terdapat kendala dan hambatan yang kita hadapi, tetapi masih dalam ambang batas kewajaran, sebuah proses penyelenggaraan pemerintahan, untuk itu, jika pelantikan yang dilakukan di hari ini, ada pihak-pihak yang merasa keberatan terhadap keputusan yang diambil oleh Pemkot Ambon. Maka silahkan saja bapak dan Ibu menempuh jalur hukum, karena pada hakekatnya Pemkot Ambon terhadap aturan hukum yang berlaku, tetapi saya yakin dan percaya bahwa acara di hari ini akan diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat,” jelas Wattimena.
Oleh karena itu, Wattimena berpesan, kepada Raja Latuhalat untuk kembalikan kondisi masyarakat baik bidang keuangan, kembalikan kebersamaan, kembali dengan persatuan-kesatuan atas sesama anak negeri karena pelayan masyarakat bukan lagi menjadi pelayan kelompok masyarakat tertentu, tetapi menjadi pelayan terhadap seluruh masyarakat negeri. (EVA)