JAKARTA(info-ambon.com)– Penularan virus SARS-CoV-2 masih terus berlangsung di wilayah Indonesia. Upaya pencegahan terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya protokol Kesehatan, seperti cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak dan pakai masker.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 atau Satgas Nasional mendukung protokol tersebut dengan membuat program satu juta masker. Target pendistribusian satu juta masker menyasar komunitas di rumah-rumah ibadah di DKI Jakarta, komunitas seniman komedi di Indonesia, pegawai di lingkungan pemerintah daerah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
Program Satu Juta Masker yang digagas Kepala BNPB Doni Monardo ini bertujuan untuk mendukung adaptasi kebiasaan baru. Gagasan ini selanjutnya ditindaklanjuti oleh unit kerja di Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kemudian pada 19 Juni 2020 lalu, langkah pertama berlangsung dengan mengundang unsur Kodam Jayakarta, Polda Metro dan kelompok sukarelawan PMI, resimen mahasiswa PKN Mapala dan Chakra Abhipraya. Setelah pembagian wilayah distribusi ditentukan, BNPB memberikan bantuan masker secara bertahap melalui beberapa kali droppint.
“Dropping pertama pada Senin, 27 Juli 2020 sebanyak 120.000 buah, masing-masing kelompok 30.000. Kemudian dropping kedua pada Rabu 29 Juli 2020 sebanyak 80.000 buah masing-masing kelompok sebanyak 20.000 buah,” ujar Direktur Sumber Daya Darurat BNPB Jarwansah melalui pesan digital, Jumat (31/7/2020) seperti disiarkan Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB.
Jarwansah menambahkan, waktu pelaksanaan ditargetkan berlangsung 10 hari dengan alokasi 4 hari untuk pendistribusian ke tempat – tempat ibadah dan beberapa tempat umum lainnya selama 6 hari. Awal Agustus 2020 target pendistribusian total satu juta masker terselesaikan oleh BNPB yang didukung berbagai unsur tadi.
BNPB mengharapkan unsur pentaheliks, yang terdiri dari pemerintah, pakar dan akademisi, masyarakat, dunia usaha serta media massa, untuk turut berkontribusi secara konkret dalam mencegah penularan COVID-19 di tengah masyarakat. Berbagai upaya dapat dilakukan oleh setiap heliks sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Ketua Satgas Nasional Doni Monardo selalu mengingatkan bahwa upaya kolektif sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2. Meskipun diri sendiri mampu untuk menerapkan disiplin secara tinggi protokol Kesehatan, orang lain di sekitar tetap akan berpengaruh terhadap potensi penularan.
Upaya kolektif dan terus mengedukasi orang-orang di sekitar menjadi salah satu kunci mencegah penularan COVID-19. (PJ)