AMBON (info-ambon.com)- Program Makan Gratis Bergizi (MBG) bagi siswa PAUD, SD, dan SMP di Kota Ambon masih belum berjalan maksimal. Hingga awal Oktober 2025, baru sekitar 16.000 dari total 60.600 siswa yang menerima manfaat program tersebut, atau sekitar 27 persen dari total sasaran.
Anggota Komisi II DPRD Kota Ambon, Christianto Laturiuw, menyebut capaian tersebut masih jauh dari target yang diharapkan. Ia menekankan pentingnya peningkatan cakupan dan perbaikan kualitas dalam pelaksanaan program MBG.
“Dari total sekitar 482 satuan pendidikan — terdiri dari 210 PAUD dan TK, 210 SD, dan 62 SMP yang baru terlayani baru sekitar 23 sampai 27 persen siswa. Ini masih jauh dari target ideal,” kata Laturiuw kepada wartawan di Kantor DPRD Kota Ambon, Senin (6/10/2025).
Laturiuw juga menyoroti sejumlah persoalan yang muncul dalam pelaksanaan program MBG, termasuk keluhan siswa terkait alergi hingga dugaan keracunan makanan. Ia menegaskan bahwa kebersihan dan kualitas makanan yang diberikan harus menjadi perhatian utama.
“Kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas. Tidak boleh ada kompromi terhadap kualitas makanan dan kebersihan dalam proses penyajiannya,” ujarnya.
Saat ini, program MBG didukung oleh sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di Kota Ambon. Terdapat sembilan SPPG yang telah aktif beroperasi, dan lima lainnya dilaporkan siap untuk segera beroperasi.
Komisi II DPRD Ambon bersama Dinas Pendidikan Kota Ambon terus melakukan pengawasan langsung di lapangan untuk memastikan program berjalan sesuai standar.
Laturiuw berharap, hingga akhir Oktober 2025, cakupan program MBG dapat meningkat menjadi 30 persen. Ia juga menekankan perlunya peningkatan kapasitas tenaga ahli di dapur penyaji agar kualitas layanan semakin baik.
“Kami mendorong semua pihak yang terlibat agar meningkatkan mutu pelayanan. Program ini sangat penting untuk mendukung gizi, kesehatan, dan konsentrasi belajar anak-anak di sekolah,” ujarnya.
Program MBG merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperbaiki status gizi anak usia sekolah serta mendukung tumbuh kembang dan prestasi belajar siswa. (EVA)








Discussion about this post