AMBON (info-ambon.com)- PLN terus berupaya untuk dapat mewujudkan Maluku-Maluku Utara Terang guna mendukung program pemerintah mencapai Rasio Elektrifikasi Indonesia 100 persen. Salah satunya yakni dengan melistriki desa-desa di Maluku dan Maluku Utara yang belum berlistrik PLN.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara adalah 2 Provinsi yang memiliki banyak pulau atau bisa disebut dengan provinsi kepulauan. Tentu ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami dalam melistriki desa-desa yang belum berlistrik PLN di kedua provinsi ini”, ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Romantika Dwi Juni Putra kepada wartawan lewat virtual, Selasa (25/8/2020).
Dikatakan, dengan banyaknya desa yang sangat tersebar di pulau-pulau yang juga sangat banyak di Maluku dan Maluku Utara, tentunya dibutuhkan langkah khusus dalam melistriki seluruh desa dan pulau tersebut.
“Sejauh ini untuk sistem kelistrikan yang isolated atau pulau-pulau kami memang banyak menggunakan PLTD. Ke depan, kami akan memanfaatkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) antara lain pembangkit Hybrid” tambahnya.
Ditambahkan, pembangkit Hybrid ini adalah salah satu langkah PLN dalam mewujudkan penggunaan EBT dimana target bauran energi dalam penggunaan EBT sendiri di tahun 2025 yakni sebesar 23 persen.
Pelanggan akan menikmati pasokan listrik yang dimanfaatkan dari tenaga surya atau energi matahari (PLTS) untuk pola operasi di siang hari, sedangkan di malam hari suplaynya akan beralih menggunakan PLTD secara kontinyu.
Pembangkit Hybrid sendiri dapat menghemat penggunaan BBM untuk PLTD sehingga akan meningkatkan efisiensi dari Biaya Pokok Produksi sistem kelistrikan itu sendiri.
“Tentu yang menjadi tantangan bagi kami saat ini adalah dari sisi akses dan transportasi. Itu yang paling utama. Di samping itu, masih adanya pulau-pulau yang belum memiliki dermaga atau Pelabuhan, ataupun akses jalan. Keseluruhan itu tentu berdampak di sisi mobilisasi material kelistrikannya. Kami selalu berkomunikasi dan sangat mengapresiasi peran Pemerintah Daerah, DPRD, dan seluruh stakeholders lainnya baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, bahkan hingga tingkat kecamatan dan desa yang sangat kooperatif dan mendukung kami”, tutur Romantika.
Adapun hingga Juli 2020, PLN telah melistriki 898 desa di Maluku dan 988 desa di Maluku Utara. Di tahun 2020 ini, PLN menargetkan dapat melistriki sebanyak 1.131 desa di Maluku dan 1.150 desa di Maluku Utara.
Selain jumlah tersebut, terdapat desa-desa yang sudah berlistrik namun belum berlistrik PLN, seperti bantuan dari Pemda setempat ataupun swadaya masyarakat, swasta dan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Kementerian ESDM.(IA-EVA)