AMBON (info-ambon.com)- Perkembangan teknologi dewasa ini kian membantu segala aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Tak ayal, pesatnya perkembangan dan inovasi teknologi juga dapat membantu proses pekerjaan menjadi lebih optimal dan efisien.
Seperti halnya yang dilakukan oleh PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Maluku. Dalam menjaga keandalan dan kontinyuitas penyaluran energi listrik yang disalurkan melalui tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau tower transmisi bertegangan 70 kiloVolt (kV) pada sistem kelistrikan Ambon, PLN UPK Maluku mengoptimalkan penggunaan drone atau pesawat nirawak.
Manager PLN UPK Maluku Muh. Rusli Sain menjelaskan bahwa penggunaan drone ini sangat membantu tim yang bertugas untuk melakukan pemeliharaan tower transmisi 70 kV dalam memetakan dan menemukan titik potensi yang dapat menyebabkan gangguan pada tower transmisi tersebut serta meminimalisir kecelakaan kerja pada saat pelaksanaannya.
“Penggunaan drone ini juga membantu kami dalam melakukan pengecekan dan penyisiran tower transmisi yang lokasi jangkaunya memiliki kesulitan tingkat tinggi, sehingga dapat menghemat waktu bagi tim dalam menemukan titik potensi gangguan sebelum dilakukan pemeliharaan atau perbaikan”, demikian rilis tertulis yang di terima info-ambon.ambon.com, Selasa (29/9/2020).
Sain menambahkan, penggunaan drone ini juga bertujuan untuk pengukuran suhu pada klem atau sambungan konduktor di tower transmisi dengan penggunaan thermovision pada drone tersebut. Thermovisi sendiri adalah suatu pengukuran dengan menggunakan suatu objek yang di tangkap seperti kamera dan ditampilkan ke sebuah display dengan teknologi inframerah untuk mengetahui suhu panas pada sambungan dan konduktor, dimana suhu akan dapat dilihat pada skala warna (gradiasi).
“Fungsi pengukuran suhu dengan penggunaan thermovision pada tiap clem atau sambungan konduktor tower transmisi untuk mengetahui kondisi peralatan khususnya klem atau sambungan konduktor dalam kondisi baik atau buruk, jika terdapat suhu panas berarti ada anomali atau hotspot atau suhu panas yang berlebih pada peralatan di tower transmisi yang di temukan saat melakukan thermovisi yang dilakukan pada kegiatan inspeksi level 1 dan 2 jika dibiarkan dapat merusak peralatan di tower transmisi dan secara langsung menurunkan keandalan sistem penyaluranyang harus segera dilakukan pemeliharaan maupun perbaikan”, tambah Rusli.
Setiap minggunya, tim dari PLN UPK Maluku melakukan pengecekan minimal 7 tower transmisi dari total 82 tower transmisi yang menghubungkan Waai, Gardu Induk (GI) Passo dan GI Sirimau serta 42 tower transmisi yang menghubungkan GI Passo dan GI Wayame.
“Ini juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan keandalan peralatan di tower transmisi dengan melakukan pengukuran thermovisi secara berkala guna mengetahui ada tidaknya anomali temperature pada peralatan tower transmisi karena peningkatan keandalan peralatan sangat perlu mengingat kebutuhan listrik yang dibutuhkan oleh pelanggan terus mengalami peningkatan” tutup Rusli”.(EVA)