TOBELO (info-ambon.com)-PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tobelo menggelar Simulasi tanggap Drurat Kebakaran (Damkar) di lingkup kerja.
Simulasi ini menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Halmahera Utara.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menuturkan, Simulasi Damkar ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan terhadap keadaan darurat, seperti kebakaran serta hal lain yang tidak diinginkan.
“Kegiatan ini melibatkan pegawai dan tenaga alih daya. Ini upaya kami untuk membekali masing-masing peserta, sehingga ketika dihadapkan dengan situasi riil, mereka paham apa yang perlu dilakukan,” tutur Awat dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com di Ambon, Kamis (5/10/2023).
Awat berharap, melalui simulasi ini, pegawai dan tenaga alih daya PLN UP3 Tobelo dapat menjadi garda terdepan tanggap darurat kebakaran di ruangannya masing-masing, sekaligus menjadi tambahan pengetahuan yang dapat diterapkan di rumah hingga lingkungan sekitar.
Peserta tampak antusias memulai simulasi memadamkan api. Mulanya peserta berada di ruangan kantor, seketika berhamburan ke titik kumpul begitu alarm dibunyikan. Proses pemadaman api itu dipimpin Bidang Pemadam Kebakaran Halmahera Utara, Hans Lullulangi. Dia mengarahkan peserta masing-masing dengan perannya, serta peralatan yang diperlukan.
Praktek kali ini menggunakan Fire Blanket dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Kami berharap dengan adanya kerja sama dan ilmu yang didapat hari ini, para pegawai PLN bisa mengantisipasi sedini mungkin apabila terjadi kebakaran,” ujar Hans usai pimpin simulasi.
Rencananya kegiatan ini akan rutin dilaksanakan setiap tahun guna me-refresh kembali pengetahuan para pegawai dan alih daya di UP3 Tobelo.
“Kami sangat senang dapat menyalurkan ilmu kepada pegawai PLN khususnya dalam mengantisipasi bencana kebakaran,” tutup Hans.
Sementara itu, Manager UP3 Tobelo, Sarif Selang mengatakan, kegiatan Simulasi Damkar di unitnya ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman pegawai dalam melakukan upaya evakuasi penyelamatan sehingga dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi pada situasi darurat kebakaran.
Kata dia, memberikan pemahaman Simulasi Damkar merupakan bagian dari penerapan Budaya K3
“Kesadaraan dan ketaatan pada aturan-aturan K3 itu akan berdampak pada keselamatan kita bersama. Agar menjadi perhatian kita bersama dan harapannya dapat diikuti dengan serius oleh semua pegawai dan alih daya UP3 Tobelo sehingga kita bisa mengantisipasi apabila terjadi kebakaran,” ucap Sarif. (EVA)