AMBON (info-ambon.com)- Kendaraan listrik saat ini dipercaya menjadi alat transportasi menjanjikan yang dapat menghemat pengeluaran. Hal tersebut semakin diperkuat dengan adanya pemberlakuan resmi terkait kenaikan tarif BBM bersubsidi seperti Pertalite, Pertamax dan Solar.
Manager PLN UP3 Masohi I Made Agus Dwi Putra, menyampaikan bahwa biaya operasional motor listrik jauh lebih murah dibandingkan motor konvensional. Dengan menggunakan 3 unit komponen penggerak, maka biaya perawatan motor listrik jauh lebih hemat. “Perbedaan harga kendaraan tersebut akan semakin kecil seiring dengan pengembangan teknologi baterai motor listrik. Sebagai bentuk edukasi dan percepatan pembentukan ekosistem kendaraan listrik, Tim PLN UP3 Masohi juga berinisiatif melakukan konversi motor operasional mangkrak yang sebelumnya berbahan bakar minyak menjadi motor listrik”, ujar Made dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Selasa (1/2/2023).
Ditegaskan, konversi motor listrik harus disesuaikan aturan dan ketentuan yang ada dimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Regulasi ini juga merupakan dukungan terhadap Perpres mengenai Percepatan Kendaraan Listrik.
“Kami sangat berterima kasih karena dapat ikut serta dalam kegiatan konvoi motor listrik dalam rangka mempopulerkan Electrifying Lifestyle khusus nya di Kota Masohi. Menurut kami acara ini sangat berbeda dan inovatif, yakni motor yang digunakan bukan hanya motor listrik yang berasal dari pabrikan, akan tetapi ada juga yang merupakan hasil konversi dari motor konvensional menjadi motor listrik. Dapat dilihat bahwa motor jadul atau motor yang dalam kondisi rusak (mesin) dapat dipergunakan kembali dengan cara men-konversi atau dimodifikasi menjadi motor listrik. Untuk kecepatan maksimal dapat mencapai 150 km/jam. Selain itu juga, motor listrik ini lebih efisien, bebas emisi dan ramah lingkungan. Tersedianya Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Ina Marina Masohi juga merupakan faktor pendorong sehingga memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam melakukan pengisian ulang (charger)”, ujar Manager PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Masohi, Novel Yushar Yahya.
“Ternyata motor listrik ini sangat nyaman dan mudah dikendarai, tidak ada emisi, tidak menimbulkan polusi, kemudian tarikan motor dan kecepatanya juga stabil, sehingga sangat mudah dikendarai untuk aktifitas sehari-hari. Terkait dengan waktu charging sebenarnya tidak terlalu lama, hanya sekitar 2 jam sudah bisa full”, ungkap Manager Bank BRI Cabang Masohi, Sudadi.
Dengan perkembangan teknologi yang bergulir sangat cepat, dukungan Pemerintah Daerah serta seluruh stakeholder, maka diharapkan bahwa jumlah penggunaan motor listrik maupun motor konversi dapat meningkat secara signifikan, baik di Kota Masohi sendiri maupun di seluruh Pulau Seram. Semua ini merupakan bentuk kepedulian kita sebagai manusia untuk bersama-sama menjaga lingkungan demi menciptakan kehidupan yang lebih sehat, bebas emisi karbon, dan ikut mendukung percepatan terwujudnya ketahanan energi nasional. (EVA)