BULA (info-ambon.com)-PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) terus berkomitmen dalam mendukung para petani dan pengusaha di bidang agrikultur.
Hal itu dilakukan terutama di wilayah kerja PLN UIW MMU melalui program
Electrifying Agriculture.
Program _Electrifying Agriculture ini dilaksanakan PLN UIW MMU melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bula di
Dusun Waifufa, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyatakan, Electrifying Agriculture merupakan lompatan besar yang dilakukan PLN untuk mendukung sektor pertanian. Berkaca dari implemetasi program ini di wilayah kerjanya, PLN UIW MMU telah turut meningkatkan pendapatan masyarakat petani.
“Program ini berhasil meningkatkan produktivitas dan memangkas biaya operasional. Petani dan peternak juga menjadi lebih maju dan modern dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya operasional,” ujar Awat, Jumat (26/7/2024).
Kini para petani dan peternak yang ada di Dusun Waifufa, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur dapat menikmati aliran listrik untuk mendukung operasional usahanya.
Dusun Waifufa sendiri memiliki potensi 50 pelanggan, yang mana masyarakat berprofesi sebagai petani dan peternak. Di antaranya pertanian cabai, kol, sawi, buah naga, bawang merah, dan peternakan sapi serta kambing.
Awat berharap, ke depan program Electrifying Agriculture, PLN bisa semakin masif menyasar petani, baik di Maluku maupun Maluku Utara dalam upaya peningkatan hasil panen. Hal ini karena antusiasme petani dalam program ini sangat tinggi.
“Semoga semangat para petani dan peternak ini bisa menyebar ke masyarakat lainnya di wilayah kerja kami. Sehingga kemajuan ekonomi bisa dirasakan merata,” harap Awat.
Sejalan dengan hal itu, Manager ULP Bula, Risdam Ridwan menuturkan bahwa dengan masuknya aliran listrik pada kawasan pertanian dan peternakan di Dusun Waifufa, diharapkan dapat mendorong pemanfaatan teknologi guna meningkatkan produktivitas petani dan peternak.
“Program ini menyasar petani dan peternak yang sebelumnya menggunakan genset dengan biaya lebih mahal karena gunakan BBM, kini dengan adanya listrik biaya produksi akan lebih murah serta lebih hemat,” ungkapnya. (EVA)