AMBON (info-ambon.com)-Sejak dicanangkan pada bulan Agustus 2019 program One Man One Hope terus memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya masyarakat yang kesulitan dalam hal biaya penyambungan listrik termasuk di Maluku dan Maluku Utara.
Untuk diketahui, program One Man One Hope merupakan gerakan sosial dari para pegawai PLN se-Indonesia yang menyisihkan pendapatannya guna membantu masyarakat yang rumahnya belum berlistrik.
“Di Maluku dan Maluku Utara sendiri hingga hari ini (16/12/2019) telah tersambung 112 rumah dari target Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebanyak 151 rumah yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara. Adapun dana yang terkumpul dari pegawai di lingkungan PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) yakni sebanyak Rp 130.412.135,.” ujar Assistant Manager Komunikasi PLN UIW MMU Darry Giovanno.
Di Provinsi Maluku sendiri tersambung sebanyak 37 rumah pelanggan dari wilayah kerja Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) di bawah PLN UIW MMU, diantaranya, PLN UP3 Ambon sebanyak 11 pelanggan, PLN UP3 Masohi sebanyak 5 pelanggan, PLN UP3 Tual sebanyak 5 pelanggan, PLN UP3 Saumlaki sebanyak 16 pelanggan
Sedangkan untuk di provinsi Maluku Utara sudah tersambung sebanyak 75 rumah pelanggan, di antaranya: PLN UP3 Ternate sebanyak 41 pelanggan, PLN UP3 Sofifi sebanyak 15 pelanggan, PLN UP3 Tobelo sebanyak 19 pelanggan
Dirinya juga menambahkan bahwa penentuan dari masyarakat yang berhak untuk menerima bantuan dari program One Man One Hope ini yakni berdasarkan perpaduan data runah tangga tidak mampu yang belum berlistrik, data rumah warga di daerah 3T dan data dari TNP2K.
“Program ini juga akan diperpanjang hingga 31 Desember tahun 2020 mendatang dengan melihat dampak positif dari terlaksananya program ini yang juga selaras dan turut membantu peningkatan rasio elektrifikasi” tuturnya.
Harapannya dengan dihadirkannya program one man one hope ini akan meringankan biaya pemasangan listrik sehingga selanjutnya memudahkan masyarakat dengan hanya membayar biaya pemakaian listrik sehari-hari.
Di samping itu, gerakan program One Man One Hope ini juga tidak terbatas hanya dari pegawai PLN saja, namun juga melibatkan keluarga, sanak saudara, hingga masyarakat umum yang berempati untuk turut serta dalam program ini.(EVA)