AMBON (info-ambon.com)-Sejumlah lapak yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) di seputar Pantai Losari dan Mardika terancam dibongkar. Mengapa? Karena sampai kini, lapak tersebut banyak yang belum terisi.
Penjabat Wali Kota, Bodewin Wattimena kepada info-ambon.com, Sabtu (30/7/2022) sampaikan, sejumlah pedagang di terminal Mardika tak bergeming dan enggan pindah ke lapak baru. Kabarnya lantaran harga sewa yang fantastis. Penjabat Walikota Ambon memberi komentar tegas meminta lapak dibongkar jika dinas terkiat tidak mampu memindahkan pedagang untuk sementara.
Dinas Perdagangan dan Perindusterian (Disperindag) membangun lapak berbahan triplek dan kayu di atas trotoar Pantai Losari dan Jembatan PU. Rencananya para pedagang dari dalam terminal akan pindah sementara waktu sambil ada pengerjaan terminal. Sayangnya hingga kini solusi tersebut seperti uap air. Pedagang yang mau pindah malah terbentur harga sewa lapak jutaan rupiah.
Dampaknya, mobilisasi angkutan umum tersendat. Sebagian angkot terpaksa keluar terminal ngetam di jalan yang berimbas kemacetan.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, tak tanggung-tanggung berkomentar perihal benang kusut penataan pasar dan terminal. Pasalnya persoalan pedagang yang tidak mau pindah serta tingginya harga lapak adalah masalah lama.
“Lapak ini kan masalah lama. Tapi kalau jadi persoalan ya bongkar aja lapak yang ada di trotoar itu. Mengganggu,” tegasnya saat dimintai keterangan terpisah di Balai Kota Ambon siang.
Wattimena meminta Disperindag mendata ulang pedagang. Dia menilai percuma jika membersihkan pedagang lalu esok hari kembali berjualan. “Percuma kalau cara begitu. Yang kita lihat membangun kawasan pasar secara komprehensif tidak bisa parsial. Pada saat pasar sudah jadi pedagang masuk dulu, baru kami tata di luar,” demikian Kufla. (EVA)