AMBON (info-ambon.com)-Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mencanangkan program ketahanan pangan berbasis sagu dan Peluncuran Aplikasi Program Keuangan Berbasis Digital di Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) Kamis (22/12/22).
Dimana, Negeri Rutong, dengan potensi hutan Sagu, dikembangkan untuk menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi krisis suplai bahan makanan yang diprediksi terjadi di tahun 2023 akibat dampak perang Rusia – Ukraina. “Kota Ambon ini terkenal dengan makanan pokok yaitu Sagu yang sebenarnya menjadi peluang kita untuk kembali membangkitkan dan untuk menghidupkan kembali pangan lokal, demi menjaga kemungkinan ketika pasokan bahan makanan itu menjadi semakin sulit di tahun 2023,” katanya. Dijelaskan, dirinya sangat mendukung program ketahanan pangan termasuk menghidupkan kembali bahan pangan lokal, sebab kota Ambon selama ini sangat bergantung pada suplai bahan makanan dari luar. “Luas wilayah Kota Ambon terpakai habis untuk berbagai kebutuhan maka yang tersisa untuk kita bisa manfaatkan sebagai lahan pertanian itu kecil sekali, apalagi kita bukan daerah produsen, kita termasuk daerah konsumen, artinya kebutuhan pangan kita lebih banyak kita bergantung kepada suplai dari luar kota,” terang Wattimena.
Selain itu, untuk ketahanan pangan, lanjutnya, potensi hutan Sagu di Rutong juga dapat dikelola sebagai ekowisata yang menarik wisatawan. “Saya mengapresiasi ini karena kalau kita masuk di dalam kumpulan pepohonan Sagu itu sebenarnya ada rasa nyaman di situ, dan ini bisa menjadi sebuah potensi bagi kita untuk menarik wisatawan untuk datang dan berkunjung ke sini,” terangnya.
Sedangkan, peluncuran aplikasi dan program keuangan berbasis digital di Negeri Rutong, Wattimena memberikan apresiasi. Hal itu, ungkapnya, menjadi bagian dari pengembangan Smart City dan dukungan bagi program inklusi keuangan, dimana Rutong dengan potensi yang dimiliki telah menjadi contoh bagi Desa/Negeri lainnya di kota Ambon.
“Hal ini juga terkait dengan inklusi keuangan ini sebenarnya bagaimana kita memberikan ruang yang cukup kepada masyarakat untuk bisa mengakses berbagai layanan keuangan, dan hari ini Negeri Rutong berupaya untuk mengembangkan hal itu,” jelasnya.
Wattimena berharap terobosan yang dilakukan Negeri Rutong lewat pencanangan di hari ini akan diikuti desa/negeri lainnya dengan potensi unggulan yang dimiliki. Sementara itu, Raja Negeri Rutong, Reza Maspaitella menambahkan, hutan Sagu di negerinya telah berumur ratusan tahun, dan telah memberikan berkat bagi masyarakat negeri.
“Hutan sagu tidak hanya memberikan bahan makanan, tetapi juga hasi penjualannya mampu menyekolahkan putra – putri negeri Rutong sehingga menjadi orang – orang yang berhasil,” kata Reza.
Dijelaskan, negeri Rutong sejak beberapa tahun lalu telah memiliki aplikasi Smart Village, dimana aplikasi tersebut telah di upgrade dengan fitur terbaru yakni fasilitas keuangan inklusif digital berupa pinjaman, tabungan dan pembayaran digital untuk mempersiapkan Negeri Rutong sebagai daerah wisata. (EVA)