AMBON (info-ambon.com)- Penjabat Wali Kota Ambon mencanangkan intervensi pencegahan stunting tahun 2024. Pencanangan itu dilakukan di Posyandu Sumber Kasih, Kantor Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Senin (10/6/2024).
Kaya dalam sambutannya menyampaikan, inti dari kegiatan yang dilakukan di seluruh kabupaten/kota ini, yaitu arahan Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin dalam Rakernas Bangga Kencana, 25 April 2024 lalu.
“Beliau memberi arahan agar segera dilakukan evaluasi tahap menyeluruh terhadap program baik terkait pencapaian pembelajaran maupun rekomendasi karena dirasa bahwa upaya-upaya untuk pencegahan Stunting ni di beberapa waktu terakhir ini agak melambat,” ujarnya.
Dengan begitu, Kaya berharap dengan intervensi tersebut maka angka prevalensi stunting Kota Ambon dapat turun dibawah 20 persen tahun ini.
“Prevalensi Stunting yang di Kota Ambon yang masih cukup tinggi di 2021 di 21,8%, turun di 2022 di 21,1% dan di 2023 menjadi 20,7%. Kita berharap 2024 bisa turun di bawah angka 20 persen, kenapa? karena ada 353 anak stunting yang harus diselesaikan,” jelasnya.
Untuk tujuan itu, pihaknya meminta sinergitas semua kader dan semua tim satgas di tingkat kecamatan, hingga kelurahan, Desa/Negeri dengan aparat TNI/Polri.
“Bangun sinergitas kerja dengan Babinsa mereka juga door to door, dari rumah ke rumah dan memang pencegahan Stunting ini bisa kita lakukan bila tepat sasaran pada kelompok yang menjadi sasaran stunting yakni ibu hamil dan ibu-ibu dengan anak-anak balita,” terang Kaya.
Senada, Pj. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK kota Ambon sekaligus Ketua Posyandu kota Ambon, Dessy Kaya berharap pelaksanaan intervensi serentak pencegahan samping pada kegiatan Posyandu ini tepat sasaran.
“Karena itu saya sangat mengharapkan peran serta semua elemen di Kelurahan, desa/negeri, baik kader PKK, kader KB, kadar pemberdayaan manusia, tenaga kesehatan, kadar Posyandu dan semua stakeholder untuk memastikan 100% kehadiran sasaran datang ke posyandu,” tandasnya.
Kepala DPPKB Kota Ambon, J.W Patty menambahkan, intervensi yang dilakukan di posyandu meliputi penimbangan dan pengukuran bayi dan balita.
“Ini menandakan keseriusan pemerintah untuk melakukan berbagai pencegahan stunting lewat kebijakan inovatif sebagai gerakan bersama melibatkan semua Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah; provinsi kabupaten, dan pemerintah desa untuk mencegah bertambahnya angka stunting,” pungkas Patty.
Diketahui, sebanyak 313 Posyandu di kota Ambon, diintervensi serentak guna pencegahan Stunting tahun 2024.u
Turut Hadir dalam kegiatan ini, Dandim 1504 Ambon, plt. Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Sekretaris Kota (Sekkot) Agus Ririmasse, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Ambon, serta para pimpinan OPD. (EVA)