AMBON (info-ambon.com)- Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menyatakan, sampai dengan hari ini pun tidak ada korban dari seleksi calon pekerja migran ke Australia yang dilakukan Yayasan California Education Center (CEC), Elly Yana kini tersangkut kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Dimana, proses rekrutmen dan penyaluran calon pekerja migran kota Ambon mendapat rekomendasi dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“Yang bilang ada korban siapa, kami masih terus melakukan penjajakan dan belum sampai tahap penyaluran calon tenaga kerja, beberapa waktu yang lalu saya sudah nyatakan sekiranya dalam proses ini ada hal-hal yg dilakukan tidak sesuai kerjasama bisa dibatalkan,” ujar Wattimena kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Jumat (25/8/2023).
Sejauh ini, lanjut Wattimena, belum ada kerugian yang dialami warga kota Ambon, yang terjadi di Batam berbeda dengan yang terjadi di kota Ambon.
“Yayasan CEC tidak pernah menjadi mitra pemerintah untuk menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri, mereka hanya menjadi pihak yang bekerjasama dengan luar negeri untuk proses pelatihan penguatan kapasitas, calon pekerja yang disiapkan untuk bekerja di luar negeri, dan sampai dengan hari ini belum ada satupun yang menyetor uang,” katanya.
Dikatakan, Pemkot Ambon bekerjasama dengan perusahaan luar negeri yang bertugas menyalurkan tenaga kerja dengan rekomendasi BP2MI, dan tidak pernah mencari pihak yang akan bekerja sama untuk penyaluran dan pelatihan kepada para calon tenaga kerja.
Disebutkan, kerjasama yang dilakukan belum sampai ke tingkat implementasi masih dalam proses, jika bermasalah maka proses tidak akan dilanjutkan.
“Syukurlah dalam proses ini kita tahu bahwa yayasan penyalur tersebut terlibat dengan kasus seperti itu, coba bisa dibayangkan kalau sudah dilakukan penyaluran baru kita tahu. Saya sudah minta kadis tenaga kerja untuk berhati- hari untuk bekerjasama dengan pihak manapun, cek betul latar belakang perusahaan yang akan melakukan kerjasama,” ujar Wattimena.
Saat ini calon pekerja migran Ambon dalam tahap pengurusan visa dan tes IELTS sambil menunggu proses keberangkatan.
Dari 431 pelamar yang mendaftar dan menjalani seleksi wawancara, 148 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi ke tahap selanjutnya.
“Jumlah tersebut yang berproses untuk mengikuti program kerja kurang lebih 30 orang yang akan menjalani tahap selanjutnya setelah kita menyampaikan estimasi biaya yang ditetapkan untuk program bekerja di Australia,” katanya. (EVA)