PJ Sekkot: 22 Sekolah di Ambon Belum Miliki Perpustakaan

AMBON (info-ambon.com)- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon menggelar pembinaan perpustakaan pada satuan pendidikan dasar di sekolah wilayah Kabupaten/Kota sesuai dengan standar Nasional perpustakaan (Akreditasi perpustakaan). Kegiatan dibuka secara resmi, PJ Sekertaris Kota (Sekkot) Ambon, Robby Sapulette di salah satu Hotel di Kota Ambon, Rabu (9/10/2024).

Dalam sambutannya, Sapulette menyampaikan beberapa pesan kepada peserta kegiatan.

“Berdasarkan Data Pokok Pendidikan, ada 194 SD/MI di Kota Ambon. Dan Berdasarkan Data Base Perpustakaan Kota Ambon, dari 194 sekolah tersebut, ada 22 sekolah yang tidak mempunyai perpustakaan sekolah. 10,31% dari jumlah sekolah yang ada. Selain itu terungkap juga bahwa sebagian besar pengelolaan dan pengembangan berdasarkan Perpustakaan,” katanya.

Dijelaskan, perpustakaan Standar Standar tidak Nasional Perpustakaan terdiri atas; standar koleksi perpustakaan, prasarana. perpustakaan, standar sarana dan standar pelayanan standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan.

“Mengapa perpustakaan sekolah perlu dikelola berdasarkan Standar Nasional pengelolaan dan pengembangan perpustakaan harus diselaraskan pada Standar Nasional,” lanjut Sapulette.

Pihaknya pun bertanya terkait apa itu Perpustakaan?.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong perpustakaan untuk memenuhi Standar Nasional Perpustakaan yang akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan, yang diberikan kepada siswa dan guru serta memastikan bahwa mereka memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk pembelajaran dan penelitian,” jelas Sapulette.

Sementara itu, kedua, saya berharap setelah mengikuti kegiatan ini, pihak sekolah dapat mempersiapkan berbagai hal untuk ikut serta dalam akreditasi perpustakaan.

“Saya berkeinginan agar perpustakaan sekolah di kota Ambon penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan mengacu pada Standar Nasional Perpustakaan. Perpustakaan tidak cukup ada tapi harus dipastikan bahwa penyelenggaraan,” terangnya.

Ketiga, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan menjadikan akreditasi perpustakaan sekolah sebagai indikator untuk mengukur kinerja kepala sekolah. Jadi ini harus jadi catatan. Saya berkeinginan kuat supaya perpustakaan mengacu pada sekolah benar-benar Standar Nasional Perpustakaan. Jangan asal, jangan Cuma sekedar, harus sungguh-sungguh. Perpustakaan itu pusat belajar dan aktifitas seluruh civitas akademik di sekolah.

“Sekolah yang pengelolaan, penyelenggaran perpustakaannya sesuai dengan Standar Nasional. Perpustakaan pasti jadi sekolah yang ramah anak, berprestasi dan berhasil. Perpustakaan yang terakreditasi sesuai standar nasional perpustakaan akan berdampak pada peningkatan kualitas masyarakat di kota Ambon,” lanjutnya.

Oleh karena itu, saya berharap para guru dan pengelola perpustakaan yang mengikuti kegiatan ini harus sungguh-sungguh menyerap materi yang diberikan oleh narasumber sehingga perpustakaannya pengelolaan penyelenggaraan, dan pengembangan perpustakaan dapat sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan.

“Saya berharap kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Ambon dapat membantu dan mengawasi sekolah- sekolah dalam penyelenggaraan perpustakaan,” tutup Sapulette.

Hadir pada kegiatan, dua Narasumber yakni, Tatik Wiharti,S.Si, Umy Fatkhah, S.I.Pus, dengan materi Standarisasi dari dan Perpustakaan Nasional RI. merupakan Direktorat Akreditasi pengelola perpustakaan SD/MI se Kota Ambon. (EVA)

Exit mobile version