Pertamina DPPU Pattimura Kembangkan Kapasitas Masyarakat Hadapi Bencana

Operation Head Pertamina DPPU Pattimura, Tengku Nazwar Kusyamsyah.

AMBON (info-ambon.com)-Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Pattimura terus melakukan pengembangan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dimana Negeri Laha merupakan daerah dengan resiko tinggi bencana.

Operation Head Pertamina DPPU Pattimura, Tengku Nazwar Kusyamsyah menjelaskan, Dusun Air Manis- Negeri Laha merupakan salah satu daerah binaan Pertamina melalui CSR, yakni Desa Tangguh Bencana yang merupakan pengembangan kapasitas masyarakat menghadapi bencana.

“Kebetulan dari BPBD pusat melihat resiko bencana tertinggi ada di Laha, dan ternyata Negeri laha ini sudah ada desa tanggu bencana yang didampingi Pertamina,”jelasnya kepada wartawan usai simulasi evakuasi mandiri saat gempa bumi dan tsunami di Kantor BMKG Stasium Meteorologi, Kamis (30/9/2021).

Menurutnya, simulasi bencana ini baru pertama kali dilakukan, mengingat di tahun lalu, lebih difokuskan untuk penanganan Covid-19.

“Ini pertama kali di lakukan, Kalau tahun lalu lebih fokus ke covid, seperti bantuan instalasi cuci tangan, dan pembagian masker. Tahun ini ada pembagian masker juga, tapi lebih fokus ke kebencanaan, ada pelatihan- pelatihan seperti hari ini,”ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris BPBD kota Ambon, Eva Tuhumury menjelaskan, simulasi dilakukan di dusun Air Manis karena daerah ini merupakan wilayah padat penduduk dan sebagai upaya melatih warga tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana.

Selain itu simulasi dilakukan, agar masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi ancaman bencana. Salah satunya menyelamatkan diri ke tempat evakuasi yang telah ditentukan

“Kami berupaya memperhitungkan keselamatan. Harapannya dengan simulasi, maka masyarakat tidak panik saat trjadi gempa maupun tsunami yang terlaksana lancar,”kata Eva Tuhumury.

Sedangkan Kepala Balai Besar BMKG wilayah Sulawesi dan Maluku, Hermawan menambahkan, simulasi bencana dimaksudkan agar masyarakat dapat memahami dan melakukan upaya penyelamatan diri ketika terjadi bencana. Simulasi dipusatkan di kantor dusun Air Manis melibatkan warga dan relawan dengan memperagakan evakuasi mandiri saat terjadi bencana gempa bumi magnitudo 7,3 disusul tsunami, Kamis.

Simulasi menggambarkan kondisi ketika gempa bumi magnitudo 7,3 dan berpotensi tsunami mengguncang dusun Air Manis. Saat bencana gempa bumi disusul tsunami terjadi masyarakat sementara melakukan aktifitas di rumah berlarian keluar rumah ke lapangan terbuka untuk proses evakuasi.

Terdengar warga memukul tiang listrik sebagai tanda agar segera mengevakuasi diri. Warga berlarian sambil memukul kentongan terlihat anak-anak, remaja, orang tua dan kelompok rentan berlarian ke lokasi evakuasi. Warga diarahkan tim relawan untuk melakukan evakuasi mandiri guna menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman yakni ke kantor BMKG Stasiun meteorologi. (EVA)

Exit mobile version