AMBON (info-ambon.com)– Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Babullah bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kota Ternate memberikan solusi peningkatan produktivitas ketahanan pangan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bougenville. Solusi ini diwujudkan dengan melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos di Kelurahan Tubo, Kecamatan Kota Ternate Utara, Kota Ternate pada Senin, 5 Agustus 2024 lalu.
Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi keluhan KWT Bougenville yang ingin meningkatkan produktivitas ketahanan pangan namun terkendala kebutuhan pupuk yang belum memadai di Kelurahan Tubo.
“Ya pupuk ini kan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk mendukung keberhasilan pertanian, berdasarkan permasalahan tersebut tim CSR Pertamina kami bersama Pemerintah memberikan sosialisasi serta pelatihan termasuk membantu penyediaan mesin pembuat puput kompos,” ujarnya dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Minggu, 25/8/2024).
Perlu diingat, kebutuhan sayuran di Kota Ternate dipasok dari wilayah lain seperti Halmahera maupun Kota Manado. Hal ini disebabkan kontur lahan dan kultur masyarakat yang lebih condong ke perkebunan seperti tanaman palah dan cengkeh. Sehingga, stok sayuran yang dihasilkan dari masyarakat Kota Ternate tidak mencukupi permintaan pasar.
KWT Bougenville yang merupakan salah satu kelompok wanita tani penggerak pertanian di Kelurahan Tubo telah melakukan kegiatan pertanian sejak tahun 2020 dengan beberapa jenis sayur yang ditanam seperti tomat, cabai, sawi, selada, pakcoy, seledri, kangkung dan bayam.
Maka dari itu, Edi menyampaikan bahwa pupuk kompos sangat berperan penting dalam proses pertanian terutama untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas. “Kita tentu harus paham seberapa penting pupuk kompos ini bagi sebuah tanaman (sayuran), manfaatnya apa, faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pengomposan, serta bagaimana proses pembuatannya secara benar,” jelasnya.
Dari keberhasilan pelatihan pupuk kompos ini nantinya akan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari hasil pertanian di Kelurahan Tubo.
“Semoga dalam upaya yang telah dilaksanakan dapat menjadi penggerak perekonomian berbasis masyarakat desa yang memberikan dampak positif dengan meningkatnya produktivitas tanaman pangan dengan mengedepankan keberlangsungan ekosistem lingkungan di masyarakat,” harap Edi.
Pelatihan dimulai dengan sosialisasi serta penjelasan materi dan dilanjutkan dengan praktek cara penggunaan mesin serta pembuatan pupuk kompos. Kegiatan ini diikuti oleh semua anggota KWT Bougenville, perwakilan Balai Penyuluh Pertanian Kota Ternate serta perwakilan Pertamina Patra Niaga AFT Babullah. Selain dapat menghasilkan pupuk kompos secara mandiri, KWT Bougenville sedang menginisiasi penjulan pupuk dikarenakan produksi yang sudah melebihi kebutuhan kelompok, sehingga manfaat ekonomi yang didapatkan kelompok dapat lebih maksimal.
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku senantiasa mendukung kegiatan yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) serta menopang pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia di tahun 2030. (EVA)